Tol Berlubang Jadi 'Hantu' Jalanan Berbayar di Sumatera
Jakarta, CNBC Indonesia - Ternyata ada beberapa ruas di tol Trans Sumatera yang kondisinya rusak berlubang. Bahkan, baru-baru ini terjadi kecelakaan tunggal yang mengakibatkan satu korban meninggal di jalan tol Palembang - Kayuagung.
Kecelakaan maut itu menewaskan mahasiswi yang mencoba menghindari jalan berlubang pada, Jumat (7/1/2022) sekitar pukul 17.34 WIB. Kecelakaan terjadi saat korban melaju mengendarai minibus bernomor polisi BG - 1649 - KF di jalur dua tol Palembang - Kayuagung.
Mengutip laman Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian PUPR, dalam Standar Pelayanan Minimal (SPM) tol Kayuagung - Palembang - Betung pada semester I 2021 menampilkan banyak indikator kondisi jalan yang tidak memenuhi SPM. Seperti indikator lubang (tidak memenuhi), rutting atau kerusakan struktural (tidak memenuhi), dan retak (tidak memenuhi).
Begitu juga faktor keselamatan seperti perambuan, marka jalan, guide post & reflector, penerangan jalan umum, juga pengamanan dan penegakan hukum yang tidak memenuhi syarat SPM.
Sedangkan pada ruas tol Tebanggi Besar - Pematang Panggang - Kayu Agung juga mengalami kondisi jalan tol yang parah. Dari semua indikator kondisi jalan tol mulai dari kekesatan, kerataan, lubang, rutting, hingga retak tidak memenuhi. Bina Marga juga sempat menyoroti ruas tol antara Lampung dengan Palembang ini.
Pengamat Transportasi Djoko Setijowarno mengatakan, penyebab jalan berlubang pada ruas jalan tol itu adalah truk obesitas atau over dimension overload (ODOL), juga keterbatasan dana operator jalan tol.
"Ya ada operator uangnya terbatas untuk perbaikan, lalu muatan truk odol juga," katanya kepada CNBC Indonesia, Rabu (12/1/2022).
Sementara Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Danang Parikesit sudah menyampaikan instruksi kepada pengelola jalan tol di ruas Trans Sumatera baik yang dikelola PT Waskita Sriwijaya Tol maupun PT Hutama Karya (Persero) untuk mengantisipasi supaya tidak terjadi kejadian serupa.
Seluruh Badan Usaha Jalan Tol selaku pengelola diminta mewujudkan pelayanan jalan yang optimal untuk menjamin keselamatan dan kenyamanan pengguna, sesuai pemenuhan Standar Pelayanan Minimum (SPM).
"Demi keselamatan dan kelancaran pengendara di jalan tol," kata Danang, dalam keterangan yang diterima CNBC Indonesia, Rabu (12/1/2022).
Adapun instruksi BPJT untuk perbaikan tol di Sumatera sebagai berikut :
1. Selama proses perbaikan jalan dengan metode rekondisi lapisan atas perkerasan, PT Waskita Sriwijaya Tol dan PT Hutama Karya (Persero) telah diminta melakukan perambuan adanya kegiatan pemeliharaan jalan tol, termasuk memasang lampu untuk pencahayaan pada malam hari
2. Melakukan traffic management pada saat perbaikan jalan tol, termasuk melakukan contra flow apabila diperlukan dan menyediakan lajur detour untuk mempertahankan tingkat pelayanan jalan tol.
3. Untuk pelaksanaan penutupan lubang pada ruas jalan tol saat musim penghujan, PT. Waskita Sriwijaya Tol dan PT Hutama Karya (Persero) akan menggunakan metode perbaikan semi permanen yang bersifat sementara dengan menggunakan cold mixed asphalt, sedangkan untuk perbaikan permanen dengan melakukan scrapping filling overlay maupun kegiatan rekonstruksi.
4. Pelaksanaan pekerjaan perbaikan jalan tol secara permanen direncanakan akan berakhir pada H-10 Idul Fitri 2022.
5. Selama masa perbaikan jalan tol dan untuk mengurangi tingkat fatalitas, jika terjadi kecelakaan lalu lintas, akan dipertimbangkan untuk pengurangan batas kecepatan dari maksimal 100 km/jam menjadi 80 km/jam.
(dce/dce)