Realisasi Produksi Batu Bara Tahun 2021 Tak Mencapai Target!

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat, realisasi atau capaian produksi batu bara pada tahun 2021 tidak mencapai target atau hanya mencapai 98,24% yakni 614 juta ton dari target 625 juta ton.
Dari jumlah itu, realisasi produksi batu bara untuk kebutuhan dalam negeri (Domestic Market Obligation/DMO) mencapai 133 juta ton atau lebih rendah dari yang ditargetkan tahun 2021 yang mencapai 137,5 juta ton.
"Kebutuhan domestik ini masuk sebagai penugasan bagi para produsen untuk mencukupi kebutuhan batu bara dalam negeri, baik untuk listrik dan industri," terang Menteri ESDM, Arifin Tasrfi dalam Konfrensi Pers Capaian Kinerja ESDM, Rabu (12/1/2022).
Menteri ESDM tidak menjelaskan kenapa realisasi batu bara tidak mencapai yang ditargetkan, begitu juga dengan realisasi DMO batu bara yang lebih rendah dari target.
Sebelumnya, dalam agenda Economic Challenges, Selasa Malam (11/1/2022), Direktur Jenderal Mineral dan Batu Bara (Dirjen Minerba) Kementerian ESDM, Ridwan Djamaluddin menyampaikan bahwa dari 634 perusahaan batu bara yang memiliki kewajiban memasok batu bara dalam negeri, hanya 15% perusahaan yang memenuhi DMO sebanyak 100%.
"Fakta 2021 dari 634 perusahaan batu bara hanya 15% yang memenuhi DMO 100%. Jadi ini dari sisi ini harus sama sama memeprbaiki diri. Sama juga yang ekspor ketika tadi diusung kepentingan ekspor kita di luar negri," ungkap Ridwan, Selasa Malam (11/1/2022).
Seperti yang diketahui, saat ini PT PLN (Persero) mengalami krisis batu bara, akibat dari perusahaan tambang yang enggan menyuplai batu bara ke dalam negeri. Akibat dari hal itu Kementerian ESDM mengeluarkan surat larangan ekspor batu bara.
[Gambas:Video CNBC]
Tertinggi dalam 1 Dekade, HBA Oktober Naik ke US$ 161,63/Ton
(pgr/pgr)