
Jebol! Subsidi BBM-Listrik 2021 Bengkak Jadi Rp132 T, Kenapa?

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyebut realisasi subsidi energi pada 2021 tembus Rp 131,5 triliun, melonjak 19% dari target 2021 yang ditetapkan sebesar Rp 110,5 triliun.
Menteri ESDM Arifin Tasrif mengatakan, kenaikan subsidi energi dikarenakan pemerintah berupaya untuk menjaga daya beli masyarakat dalam pemulihan ekonomi.
"Subsidi energi dipertahankan untuk menjaga daya beli masyarakat dalam pemulihan ekonomi," ungkapnya dalam konferensi pers, Rabu (12/01/2022).
Adapun lonjakan signifikan berasal dari subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) dan Liquefied Petroleum Gas (LPG) yakni mencapai Rp 83,7 triliun dari target awal Rp 56,9 triliun, sementara subsidi listrik justru menurun menjadi Rp 47,8 triliun dari target Rp 53,6 triliun.
Bila dibandingkan 2020, realisasi subsidi energi pada 2021 ini melonjak 37,4%. Realisasi subsidi energi pada 2020 mencapai Rp 95,7 triliun, terdiri dari subsidi BBM dan LPG Rp 47,7 triliun dan subsidi listrik Rp 48 triliun.
Sedangkan pada 2022, subsidi energi ditargetkan naik tipis menjadi Rp 134 triliun, terdiri dari subsidi BBM dan LPG Rp 77,5 triliun dan subsidi listrik Rp 56,5 triliun.
"Di 2022 kita ada target baru dan terlihat bahwa subsidi BBM dan LPG akan diturunkan, namun subsidi listrik akan meningkat," ucapnya.
(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Subsidi Energi Tiap Tahun Terus Melonjak, Tanda Apa?
