BGS Ungkap Daftar Negara Asal Penyumbang Omicron RI Terbesar

Emir Yanwardhana, CNBC Indonesia
10 January 2022 16:11
Keterangan Pers Menteri terkait “Evaluasi PPKM”, Kantor Presiden, Senin (10/1/2021). (Tangkapan layar youtube Setpres RI)
Foto: Keterangan Pers Menteri terkait “Evaluasi PPKM”, Kantor Presiden, Senin (10/1/2021). (Tangkapan layar youtube Setpres RI)

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan sejumlah negara yang berkontribusi dalam lonjakan kasus Covid-19 varian Omicron di Tanah Air.

Budi membeberkan, kasus Omicron di Tanah Air dipicu dari pelaku perjalanan luar negeri, antara lain dari negara Arab Saudi, Turki, Amerika Serikat, dan Uni Emirat Arab.

"Negara paling tinggi bergeser dari Arab, Turki, AS, UEA," tuturnya dalam konferensi pers, Senin (10/01/2022).

Seperti diketahui, Kementerian Kesehatan mengumumkan kembali penambahan kasus Covid-19 Omicron. Dalam pernyataan yang diterima CNBC Indonesia Senin (10/1/2022), pemerintah menemukan 75 kasus Omicron baru.

Ini menjadikan total kasus saat ini menjadi 414 orang. Secara keseluruhan selama Desember 2021 kasus konfirmasi Omicron sebanyak 136 orang, sementara pada tahun 2022 hingga Sabtu (8/1/2022) sebanyak 278 orang.

Dari 414 orang, sebanyak 31 orang dengan kasus transmisi lokal sementara sisanya merupakan pelaku perjalanan luar negeri. Selain itu, kebanyakan dari yang terinfeksi Omicron adalah mereka yang sudah divaksinasi lengkap.

Budi menjelaskan, tingkat terkonfirmasi positif (positivity rate) kasus varian Omicron akibat pelaku perjalanan dari luar negeri mencapai 13%, jauh dari tingkat positif di transmisi lokal yang hanya sebesar 0,2%.

"Kami ingin update dari surveillance ada peningkatan jumlah Omicron dari kedatangan luar negeri. Sebagai informasi, positivity rate dari luar negeri mencapai 13%, jauh dari transmisi lokal 0,2%. Positivity rate dari luar negeri 65 kali lebih tinggi dari transmisi lokal, ini diperkuat hipotesa kami sebagian besar dari kasus positif karena kedatangan luar negeri," jelasnya.

Dia menyebut, dari 414 kasus Omicron di Indonesia, yang masuk dalam kategori sedang dan membutuhkan perawatan oksigen hanya terdiri dari dua orang yakni pasien berusia 58 tahun dan 47 tahun, dan keduanya memiliki penyakit penyerta (komorbid).

"Dari 414 orang yang dirawat karena Omicron, 114 atau 26% sudah sembuh, termasuk dua orang tadi yang masuk kategori sedang. Kesimpulanya memang transmisi cepat, tapi lebih ringan tingkat keparahannya," paparnya.


(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Covid Ngamuk di AS-Jepang, Menkes Ungkap Alasan RI Tetap Aman

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular