
China Klaim Larangan Ekspor Batu Bara RI Gak Ngaruh, Serius?

Jakarta, CNBC Indonesia - Analis pasar batu bara di China mengatakan, kebijakan Pemerintah Indonesia untuk melarang ekspor batu bara sejak 1 Januari hingga 31 Januari 2022 mendatang tidak akan berdampak besar pada China.
Hal ini dikarenakan China juga tengah meningkatkan produksi batu bara di dalam negeri, terutama sejak krisis pasokan listrik pada tahun lalu.
Dong Xiaoyu, seorang peneliti di China Energy Research Society, mengatakan penurunan impor batu bara tidak akan berdampak banyak pada pasokan batu bara dan penyimpanan strategis China karena negara tersebut telah melihat adanya peningkatan produksi batu bara, keseimbangan pasokan dan permintaan, dan penurunan stabil harga batu bara sejak semester kedua.
"Dalam jangka panjang, Indonesia akan tetap menjadi pemasok utama batu bara ke China, dan ini saling menguntungkan kedua negara untuk menjaga perdagangan batu bara mereka pada jalur yang berkelanjutan dan stabil," kata Dong, seperti dikutip dari China Daily, Senin (10/01/2022).
Analis percaya bahwa dengan perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Regional - pakta perdagangan bebas yang telah berlaku di 10 negara Asia-Pasifik - China akan membutuhkan lebih banyak impor batu bara dari Indonesia, dan intervensi lebih lanjut di pasar batu bara menurutnya bukanlah pilihan yang rasional untuk negara pengekspor batu bara utama.
Bai Wenxi, Kepala Ekonom di IPG China, mengatakan larangan ekspor batu bara Indonesia akan memiliki "dampak tertentu pada pasokan batu bara global".
"Namun, dampaknya terhadap batu bara yang digunakan untuk sektor industri dan penghidupan masyarakat mungkin akan diabaikan di China, karena impor batu bara dari Indonesia hanya menempati sebagian kecil dari konsumsi batu bara China secara keseluruhan, dan China juga memiliki potensi besar dalam meningkatkan produksi batu bara dalam negeri."
Karena Indonesia telah melarang ekspor batu bara hanya sebulan, Bai mengatakan harga produk batu bara, berjangka dan stok tidak akan banyak terpengaruh dan dampaknya pada rantai industri dan sektor terkait lainnya pasti sedikit.
Meskipun prospek pasokan dan permintaan tidak akan terus ketat di masa depan, menurutnya pemerintah dan perusahaan terkait perlu menyiapkan cadangan darurat, menyiapkan rencana darurat dan memastikan persediaan yang cukup untuk mengurangi risiko atas pasokan batu bara impor.
Pandangan Bai digaungkan oleh Zhou Maohua, seorang analis di China Everbright Bank, yang mengatakan larangan itu tidak akan mempengaruhi pasokan batu bara China yang stabil.
"Selama periode Januari-November, China mengimpor sekitar 177 juta metrik ton batu bara dari Indonesia dengan rata-rata impor bulanan 16,09 juta ton atau kurang dari 5 % konsumsi batu bara China," kata Zhou.
"Kali ini, Indonesia untuk sementara melarang ekspor batu bara. Sementara itu, langkah-langkah pemerintah sebelumnya untuk meredakan kenaikan harga batu bara dan meningkatkan produksi dalam negeri juga akan membantu memastikan pasokan batu bara yang stabil," lanjutnya.
Pemerintah harus mengambil lebih banyak langkah untuk memastikan pasokan energi dalam jangka pendek, kata Zhou, yang percaya perlu untuk menyeimbangkan keamanan energi dan transformasi ekonomi hijau untuk jangka panjang, dan menyerukan lebih banyak upaya dalam inovasi teknologi dan meningkatkan kebersihan dan penggunaan batu bara yang efisien.
Sementara itu, menurut Wakil Sekretaris Jenderal dan Juru Bicara Asosiasi Pertambangan Batu Bara China Zhang Hong, Indonesia merupakan sumber impor batu bara terbesar China, berkontribusi sebesar 62% dari impor batu bara China.
"Indonesia adalah sumber impor batu bara terbesar China, menyumbang 62% dari total, dan penyesuaian yang tepat dapat dilakukan untuk mengurangi gangguan pasar yang disebabkan oleh penurunan impor batu bara yang tajam," tutur Zheng Hong.
Perlu diketahui, berdasarkan data Handbook of Energy and Economic Statistics of Indonesia 2020, Indonesia mengekspor batu bara ke China mencapai di atas 100 juta ton per tahun sejak 2019. Berdasarkan data tersebut, pada 2019 Indonesia mengekspor batu bara ke China sebesar 144,41 juta ton dan pada 2020 mencapai 127,79 juta ton.
(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Alasan 34 Perusahaan Batu Bara Dilarang Ekspor: PLN Kritis!
