Harga Sepeda Lipat Brompton Rontok, Harga Asli Rp 30 Juta

Ferry Sandi, CNBC Indonesia
Jumat, 07/01/2022 16:50 WIB
Foto: Pekerja memeriksa sepeda lipat brompton yang dijual di SpinWarriors, Tangerang Selatan, Kamis (15/9/2021). (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto))

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga sepeda lipat Brompton sempat gila-gilaan di masa awal pandemi Covid-19. Saat itu, harga Brompton yang normalnya di kisaran Rp 30 jutaan justru melonjak hingga dua kali lipat mencapai Rp 60 jutaan. Namun, kini semua itu sudah berakhir, harga Brompton terus 'rontok.

Padahal, Ketua Asosiasi Pengusaha Sepeda Indonesia (Apsindo) Eko Wibowo Utomo mengungkapkan bahwa harga sepeda Brompton di internasional berada di bawah itu. Salah satu contohnya adalah Brompton B75.

Di situs resminya, harga sepeda jenis ini 'hanya' dijual dengan harga £850.00 atau Rp. 17 juta dengan kurs Poundsterling Inggris (GBP) ke Rupiah Indonesia (IDR) Rp. 20.000.


"Brompton marketprice internasional di bawah Rp juta 30 idealnya," katanya kepada CNBC Indonesia, Jumat (7/1/22).

Barang impor dari Inggris seperti Brompton memang terkena berbagai macam pajak, mulai dari ongkos kirim, asuransi, pajak, hingga bea masuk impor. Hal ini tertuang pada Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 11 Nomor 2018 tentang Ketentuan Impor Barang Kiriman.

Barang impor di atas US$ 75 kena bea masuk sebesar 7,5%. Barang impor ini juga dikenakan PPN Impor sebesar 10% dan PPh Impor sebesar 10%. Bagi yang tak ada NPWP, kena PPh Impor sebesar 20%. Bila dihitung perkiraan semua biaya sekitar tak sampai 40% dari harga. Artinya harga sampai di Indonesia setelah pajak dan bea masuk tak sampai Rp 30 juta.

"Sudah masuk ke harga realistis, memang ada strategi dari distributor Brompton untuk memberikan harga yang tidak terlalu beda jauh dengan harga internasional. Paling dekat itu kan Singapura, jadi selisihnya nggak begitu jauh lah. Dulu kan sangat signifikan bedanya karena permintaan pasar juga sangat tinggi," sebut Eko.


(hoi/hoi)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Industri Genset Terimbas Efisiensi, Pelaku Usaha Berharap Ini