Cegah RI Gelap Gulita, PLN Kudu Amankan 20 Juta Ton Batu Bara
Jakarta, CNBC Indonesia - PT PLN (Persero) harus mengamankan 20 juta ton batu bara agar pasokan listrik masyarakat aman dan tidak terjadi pemadaman listrik.
Direktur Utama PLN Darmwan Prasodjo mengatakan, jumlah kebutuhan pasokan batu bara tersebut berdasarkan hitungan kebutuhan minimal 20 hari operasi pembangkit (HOP) selama Januari 2022.
Dia menyebut, jumlah kebutuhan batu bara tersebut terdiri dari 10,7 juta ton dari kontrak yang ada (existing) dan 9,3 juta ton sebagai tambahan untuk meningkatkan ketersediaan batu bara di level aman.
"Arahan Bapak Presiden sudah sangat jelas, bahwa tidak akan ada pemadaman dalam skala apapun. Maka untuk jangka pendek strategi PLN adalah upaya menghindari pemadaman. PLN harus memastikan 20 juta MT (metrik ton) batu bara untuk membuat ketersediaan batu bara di pembangkit listrik dalam kondisi aman dengan minimal 20 hari operasi di bulan Januari 2022. Jumlah itu terdiri dari, 10,7 juta MT dari kontrak existing dan 9,3 juta MT tambahan untuk meningkatkan ketersediaan batu bara ke level aman," ungkap Darmawan, seperti dikutip dari keterangan resmi perseroan, Rabu (05/01/2022).
Dari kebutuhan 20 juta ton batu bara tersebut, dia menyebut hingga kini PLN telah mendapatkan total kontrak sebesar 13,9 juta ton batu bara, terdiri dari 10,7 juta ton dari kontrak existing PLN dan pengembang listrik swasta (Independent Power Producer/ IPP) dan 3,2 juta ton kontrak tambahan.
Ini artinya, masih ada kekurangan pasokan batu bara sebanyak 6,1 juta ton lagi.
Menurutnya, tambahan pasokan ini akan masuk ke pembangkit PLN secara bertahap. Perseroan pun terus meningkatkan kecepatan dan efektivitas bongkar muat kapal pengangkut batu bara.
"Upaya kami salah satunya adalah memaksimalkan batu bara yang awalnya akan diekspor bisa dikirim ke pembangkit PLN," ungkapnya.
Darmawan mengungkapkan, solusi permanen dan jangka panjang terkait pasokan energi primer PLN sangat dibutuhkan demi keandalan pasokan listrik ke masyarakat dan ketahanan energi nasional. PLN akan bekerja keras, efektif dan efisien dalam menjaga pasokan energi primer pembangkit.
Sebagai langkah antisipasi ke depan, PLN akan melakukan kontrak jangka panjang dan perikatan volume dengan swing 20%. Sementara harga batu bara tetap akan mengacu pada regulasi pemerintah dengan skema kirim Cost, Insurance and Freight (CIF/beli batu bara dengan harga sampai di tempat) atau skema Free on Board (FOB/beli batu bara di lokasi tambang).
Di tengah pemulihan ekonomi yang terdampak pandemi Covid-19, pasokan listrik yang andal sangat dibutuhkan. Untuk itu, PLN akan memastikan bahwa listrik tidak padam. PLN terus berupaya dalam menjaga keandalan pasokan listrik yang berkualitas, mudah diakses dan terjangkau bagi masyarakat di seluruh pelosok Tanah Air.
"Kami juga mengucapkan terima kasih atas dukungan para mitra pemasok batu bara yang telah membantu PLN mengamankan energi primer untuk pembangkit demi menghindari pemadaman listrik ke masyarakat," pungkasnya.
(wia)