Duh! Pemerintah Akui Subsidi LPG Saat Ini Tak Tepat Sasaran

Cantika Adinda Putri, CNBC Indonesia
29 December 2021 13:35
Pertamina Pastikan Distribusi BBM dan LPG Aman Di Malinau. (dok. Petrtamina)
Foto: Pertamina Pastikan Distribusi BBM dan LPG Aman Di Malinau. (dok. Petrtamina)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah dalam hal ini Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mengakui bahwa penerapan subsidi Liquifed Petroleum Gas (LPG) 3 kilogram tidak tepat sasaran. Sehingga belum efektif untuk menurunkan kemiskinan dan ketimpangan.

Kepala Pusat Kebijakan APBN, Badan Kebijakan Fiskal (BKF), Kementerian Keuangan, Ubaidi Socheh Hamidi menyampaikan, bahwa distribusi LPG tabung 3 Kg bersubsidi saat ini masih bersifat terbuka, sehingga seluruh golongan masyarakat dapat mengakses komoditas bersubsidi tersebut.

"Dalam pelaksanaannya, subsidi LPG belum tepat sasaran serta belum efektif dalam menurunkan kemiskinan dan ketimpangan mengingat sekitar 75% dari anggaran subsidi LPG masih dinikmati oleh masyarakat kelas menengah ke atas," terang Ubaidi kepada CNBC Indonesia, Rabu (29/12/2021).

Dengan tidak tepatnya subsidi LPG 3 kg saat ini, Ubaidi menyampaikan, pihaknya berkomitmen untuk terus memperbaiki aspek ketepatan sasaran itu. Salah satunya dengan mengubah skema subsidi terbuka menjadi subsidi tertutup mengarah langsung ke orang atau penerima manfaat subsidi.

"Berdasarkan hasil pembahasan APBN 2022 dengan DPR, disepakati bahwa pada tahun 2022 Pemerintah akan melaksanakan transformasi subsidi LPG Tabung 3 Kg dari subsidi berbasis komoditas menjadi subsidi berbasis orang (target penerima)," ungkap dia.

Yang terpenting, transformasi subsidi LPG akan dilaksanakan secara bertahap dan berhati-hati, dengan mempertimbangkan kondisi sosial ekonomi masyarakat, serta pemulihan ekonomi secara nasional.

Maka dari itu, pemilihan waktu yang tepat sangat menjadi perhatian Pemerintah. Pelaksanaan transformasi subsidi LPG yang lebih tepat sasaran untuk masyarakat miskin dan rentan diharapkan dapat memberikan manfaat yang lebih optimal dalam mendukung upaya Pemerintah untuk mengurangi kemiskinan dan ketimpangan.

Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Abra Talattov mencatat, volume penyaluran LPG 3 Kg bersubsidi terus meningkat dari 6,9 juta Metrik ton (MT) pada 2019 menjadi 8 juta MT pada 2022 mendatang atau naik 15,9%.

Sehingga anggaran subsidi LPG 3 Kg juga terus melonjak dari Rp 54,15 triliun pada 2019 jadi Rp 66,3 triliun atau naik 22,4%. Semakin beratnya beban subsidi untuk LPG 3 Kg juga terlihat dari porsi anggaran subsidi LPG terhadap anggaran subsidi dari 9,9% pada 2013, terus naik jadi 39,7% pada 2017 dan menyentuh 49,5% pada 2022 mendatang.


(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Tenang Bun, Meski Gas LPG Diganti DME Masih Ada Subsidi Kok

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular