
Kabar Buruk Omicron AS, Biden Buka Suara

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden berjanji untuk mengatasi masalah kekurangan tes Covid-19. Ini muncul setelah pasien yang terpapar varian Omicron mulai membanjiri rumah sakit dan menghambat rencana perjalanan saat musim liburan.
"Melihat betapa sulitnya bagi beberapa orang untuk mendapatkan tes akhir pekan ini menunjukkan bahwa kami memiliki lebih banyak pekerjaan yang harus dilakukan... Itu jelas tidak cukup," kata Biden, Senin (27/12/2021), dikutip dari Reuters.
Biden mengatakan pemerintahannya akan melakukan banyak hal, termasuk menggunakan Undang-Undang Produksi Pertahanan untuk meningkatkan manufaktur alat tes Covid mandiri. Biden juga akan membuat alat ini lebih mudah untuk menggunakan mesin pencari Google dalam menemukan lokasi pengujian terdekat.
Selain itu, Biden juga memperingatkan gubernur negara bagian pemerintah bahwa lonjakan kasus mungkin akan membanjiri beberapa rumah sakit. Ini akan membuat staf jauh lebih sibuk dan kekurangan penggunaan peralatan seperti ventilator, terutama di daerah yang hanya sedikit orang divaksinasi.
Namun Biden menolak menjawab pertanyaan wartawan mengenai dukungan mandat vaksin untuk perjalanan udara domestik, langkah lain yang telah didiskusikan oleh pejabat. Dia hanya berjanji akan bekerja sama dengan para gubernur, serta telah menawarkan kepada mereka sumber daya tambahan yang dibutuhkan.
Pekan lalu, Biden mengumumkan bala bantuan untuk mendukung rumah sakit dan pengujian. Tetapi beberapa ahli kesehatan mengatakan bahwa upaya itu terlalu sedikit dan sudah terlambat.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) sebelumnya mengatakan pihaknya mempersingkat waktu yang direkomendasikan untuk isolasi orang Amerika menjadi lima hari, selama mereka tidak menunjukkan gejala, dari panduan sebelumnya 10 hari.
Secara terpisah Anthony Fauci, pejabat tinggi penyakit menular AS, mendesak orang-orang untuk menghindari pertemuan Tahun Baru yang besar.
Kasus Covid yang meningkat di AS mengganggu perjalanan udara selama akhir pekan Natal. Akibatnya ribuan penerbangan dibatalkan karena awak pesawat tertular virus. Pelayaran yang dibatasi dan ketersediaan pengujian yang terbatas menghambat rencana lain karena Omicron.
Pada Senin, maskapai penerbangan AS membatalkan hampir 1.000 penerbangan, hari keempat pembatalan berturut-turut. Saham terkait perjalanan ikut turun.
Selama tujuh hari terakhir, jumlah rata-rata kasus baru telah melonjak 55% menjadi rata-rata lebih dari 205.000 infeksi baru per hari, menurut penghitungan Reuters.
Jumlah pasien Covid yang dirawat di rumah sakit telah meningkat 3% dibandingkan periode yang sama. Secara keseluruhan pada Desember, jumlah rata-rata kasus baru meningkat 143% dan rawat inap naik 31%.
(tfa/tfa)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Biden Buka Suara soal Varian Omicron, Minta Ini ke Warga