Covid-19 Omicron 'Serbu' AS, Rumah Sakit Mulai Kewalahan!

Tito Bosnia, CNBC Indonesia
27 December 2021 05:30
Infografis/ 6 hal yang harus diketahui dari varian omicron/Aristya rahadian
Foto: Ilustrasi virus corona varian omicron (Aristya Rahadian/CNBC Indonesia)

Jakarta, CNBC Indonesia - Virus corona varian omicron menyebar cepat di seluruh negara bagian di Amerika Serikat (AS). Salah satu imbasnya adalah rumah sakit (RS) mulai kewalahan.

Di negara bagian Ohio, RS kehabisan tempat tidur untuk merawat pasien Covid-19. Atas kondisi tersebut, para staf RS mengeluarkan iklan surat kabar satu halaman penuh yang berisi permohonan kepada warga AS yang belum divaksinasi untuk segera divaksin. Demikian laporan The New York Times, Sabtu (26/12/2021) waktu setempat.

Namun, iklan ini bertolak belakang dengan fenomena yang terjadi di sebuah kafe pinggiran kota Ohio. Jackie Rogers, berumur 58 tahun dan seorang akuntan, memberikan tanggapan yang mengejutkan kalau dia tidak akan melakukan vaksinasi.

Sejak suntikan dosis pertama dilakukan, pertentangan terhadap vaksinasi terus meningkat menyusul skeptisisme sekitar 39 juta orang dewasa AS yang belum divaksin.

Sementara itu, para ahli kesehatan mengatakan sekitar 15% dari populasi orang dewasa yang tetap keras kepala tidak divaksinasi berada pada risiko terbesar penyakit parah dan kematian dari varian omicron. Mereka dapat 'membanjiri' RS yang sudah penuh dengan pasien Covid-19.

Di Cleveland, di mana kasus Covid-19 omicron melonjak, unit RS di klinik Cleveland yang memberikan perawatan terpantau penuh.

Kondisi tersebut semakin diperparah dengan kecepatan vaksinasi dosis pertama untuk orang dewasa yang memenuhi syarat, tercatat terus menurun di bulan ini. Sekitar 20% anak-anak berusia 5 hingga 11 tahun telah mendapatkan dosis vaksin dan hanya sekitar satu dari tiga orang AS yang divaksinasi lengkap yang mendapat booster.

Sementara itu, masih terlalu dini untuk mengetahui apakah lonjakan jumlah infeksi Covid-19 omicron di New York, di timur Laut dan midwest akan diikuti oleh lonjakan rawat inap dan kematian. Studi awal menunjukkan varian baru dapat menyebabkan penyakit yang lebih ringan daripada varian sebelumnya.

Namun sejauh ini, ancaman Covid-19 omicron tidak banyak mengubah pikiran masyarakat AS. Hampir 90% orang dewasa yang tidak divaksinasi mengatakan varian itu tidak akan memacu mereka untuk mendapatkan suntikan, menurut survei terbaru dari Kaiser Family Foundation.

Di sisi lain, sebagian masyarakat yang tidak divaksinasi mengatakan penyebaran Covid-19 Omicron sebagai alasan untuk melakukan vaksinasi semakin menegaskan keputusan mereka untuk tidak disuntik.

Berdasarkan survei, warga AS yang tidak divaksinasi dan dengan gigih mempertahankan keputusannya berasal dari golongan muda, berkulit putih dan lebih 'Republik' dibanding dengan warga yang telah menerima vaksinasi.

Sebagai catatan, setidaknya 6 juta dosis pertama vaksin telah diberikan pada bulan Desember sejak Covid-19 Omicron pertama kali terdeteksi di AS.

Suntikan booster saat ini menjadi perhatian banyak pejabat kesehatan negara bagian dan federal yang membuat porsi yang lebih besar dari sekitar 1,5 juta dosis yang diberikan setiap hari di seluruh negeri dalam beberapa minggu terakhir.

Tingkat dosis pertama yang diberikan sama lambatnya di akhir musim panas, ketika sekitar 300 ribu diberikan setiap hari, turun signifikan sebelum regulator mengizinkan suntikan Pfizer-BioNTech untuk anak kecil pada bulan Oktober.


(miq/miq)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Awas! Varian Baru Covid dari China Sudah Sampai Malaysia

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular