Sedihnya PNS di 2021: Gaji Tak Naik, Pensiunan Rp 1 M 'Gelap'
Jakarta, CNBC Indonesia - Tahun 2021 mungkin bukanlah tahunnya bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) atau pegawai negeri sipil (PNS). Para abdi negara seperti hanya mendapatkan 'harapan palsu'.
Pada pertengahan tahun ini misalnya, pidato nota keuangan Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjadi salah satu agenda yang dinanti para abdi negara. Ya, kenaikan gaji.
Penanganan pandemi Covid-19 tahun lalu membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Pada tahun 2020, pemerintah mengalokasikan angaran untuk pemulihan ekonomi mencapai Rp 700 triliun.
Hal tersebut mengharuskan pemerintah kembali mengutak utik kas keuangan negara yang telah disusun agar defisit tidak melebar terlalu jauh. Pemangkasan anggaran pun dilakukan.
Salah satu yang dipangkas adalah anggaran yang tidak prioritas, seperti tunjangan kinerja para abdi negara. Tukin penyaluran Tunjangan Hari Raya (THR) dan gaji ke 13 dipotong.
Bagi aparat Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan, pemotongan tukin tentu berpengaruh sangat besar karena bisa mencapai ratusan juta.
Tentu saat pidato nota keuangan para PNS berharap mendapatkan kabar bahagia dari sang presiden. Namun, sang presiden tidak sedikitpun membahas peluang untuk menaikkan gaji PNS tahun depan.
Jokowi memang sempat berbicara mengenai target belanja negara, terutama belanja pegawai. Namun, Jokowi malah menekankan fokus belanja pegawai tahun depan diarahkan untuk efisiensi.
"Peningkatan efisiensi belanja pegawai seiring dengan kebijakan digitalisasi," kata Jokowi kala itu.
Terpisah, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Tjahjo Kumolo tak ingin berkomentar saat dimintai tanggapan mengenai kenaikan gaji PNS tahun depan.
Menurutnya, kondisi keuangan saat ini masih dikonsentrasikan untuk pembangunan infrastruktur kesehatan dan bantuan sosial bagi masyarakat terdampak pandemi Covid-19.
Halaman Selanjutnya >>> Wacana Pensiunan Dapat Cuan Rp 1 M
(cha/mij)