
Omicron Berpesta, 2.000 Penerbangan Batal di Malam Natal!

Jakarta, CNBC Indonesia - Peningkatan kasus Covid-19 karena varian Omicron berdampak pada membeludaknya jumlah penerbangan yang dibatalkan pada Natal 2021. Ada setidaknya 4 ribu penerbangan di seluruh dunia yang dibatalkan dalam kurun 24-26 Desember 2021.
Melansir Al Jazeera, per Sabtu (25/12/2021) ada sekitar 2.314 penerbangan di malam natal yang dibatalkan. Jumlah ini merupakan akumulasi dari seluruh pembatalan yang terjadi di dunia.
Data tersebut diperoleh situs FlightAware, yang biasa mencatat adanya kepadatan penerbangan dan transit penumpang di malam natal. Kepadatan tersebut ternyata tidak terjadi pada Natal 2021.
Dari jumlah tersebut, sekitar seperempat pembatalan perjalanan berasal dari Amerika Serikat (AS). Sebagai informasi, saat ini AS tengah menghadapi lonjakan kasus Covid-19 akibat merebaknya varian Omicron.
FlightAware juga mencatat ada 1.404 penerbangan pada hari Natal yang dibatalkan secara global. Kemudian, sekitar 340 penerbangan yang tadinya dipesan untuk penerbangan pada 26 Desember turut dibatalkan.
Pada saat yang sama, AS diumumkan berencana mencabut pembatasan perjalanan dari beberapa negara di kawasan selatan Afrika. Rencana ini telah dibicarakan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken dengan Naledi Pandor dari Afrika Selatan melalui telepon.
"Menteri Luar Negeri sekali lagi berterima kasih kepada para ilmuwan dan pemerintah Afrika Selatan atas transparansi dan keahlian mereka. Dia menekankan pentingnya kemitraan jangka panjang antara Amerika Serikat dan Afrika Selatan untuk memerangi dampak Covid-19" kata Juru Bicara Departemen Luar Negeri Ned Price.
Dari belahan dunia lain, peningkatan kasus Covid-19 di Negara Bagian South Wales di Australia kini dilaporkan telah melampaui rekor. Peningkatan Covid-19 harian di sana mencapai 6 ribu kasus.
Kemudian, di India dilaporkan jumlah kasus meninggal dunia karena Covid-19 meningkat 387 kasus. Pada saat yang sama, China melaporkan adanya peningkatan kasus Covid-19 di Kota Xian. Kasus Covid-19 di sana bertambah 75 per Jumat (24/12/2021) waktu setempat. Akibat kondisi tersebut, China kini memberlakukan kebijakan lockdown di Xian.
(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Awas! Varian Baru Covid dari China Sudah Sampai Malaysia