'Tetangga Baru' RI Simpan Harta Karun Melimpah, Ini Lokasinya

Novina Putri Bestari, CNBC Indonesia
25 December 2021 08:40
Kepulauan Bougainville di Pasifik Selatan (File Photo AP/)
Foto: Kepulauan Bougainville di Pasifik Selatan (File Photo AP/)

Jakarta, CNBC Indonesia - Tetangga baru Indonesia ternyata menyimpan 'harta karun' yang melimpah. Negara tetangga RI ini bernama Bougainville yang merupakan bagian dari Papua Nugini, yang seutuhnya akan merdeka pada 2027 mendatang.

Bougainville adalah kepulauan berjarak 959 kilo meter (km) barat laut dari ibu kota Papua Nugini, Port Moresby. Namanya berasal dari Navigator Perancis, Louis Antoine de Bougainville, yang pada tahun 1768 berlayar di sepanjang pantai timur pulau.

Bougainville juga pernah merasakan dijajah oleh negara asing. Pada abad ke-19 dijajah oleh Jerman, berikutnya Jepang memiliki markas militer saat Perang Dunia II.

Setelah itu, Bougainville dikelola oleh Australia hingga Papua Nugini (PNG) merdeka tahun 1975.

Wilayah itu ternyata menyimpan 'harta karun' melimpah, ditandai dengan adanya tambang tembaga raksasa, Panguna dibuka oleh Bougainville Copper Limited (BCL) tahun 1969. Ini adalah anak usaha dari raksasa sumber daya Rio Tinto.

Tak ayal dari situlah kekisruhan terjadi. Ketegangan soal bagi-bagi keuntungan akhirnya membuat Rio Tinto hengkang tahun 1989 saat eskalasi perang saudara.

Saat itu, tambang itu menjadi sumber pendapatan ekspor besar Papua Nugini, yakni sekitar 7% dari produksi tembaga global.

Kisruh juga mendorong referendum tahun 2019, yang akhirnya masyarakat memilih Bouganville meredeka. Menteri Perdagangan dan Industri Papua Nugini, Wera Mori mengatakan hasil ini harus lebih dulu diratifikasi oleh parlemen Papua Nugini.

"Hasil referendum harus terlebih dahulu diratifikasi oleh parlemen nasional Papua Nugini. Itu akan menjadi sasaran hasil yang dinegosiasikan," jelasnya kepada Reuters.

Pada Juli 2021, Ismael Toroama yang merupakan Presiden Bougainville melakukan pertemuan dengan Perdana Menteri Papua Nugini James Marape. Saat itu disepakati Bougainville akan merdeka secara bertahap, tahun 2023 pengalihan kekuasaan dilakukan dan merdeka secara utuh 2027.

Toroama pernah meminta Bougainville bisa merdeka tahun 2025. Namun akhirnya diputuskan ditunda hingga dua tahun kemudian, dengan sejumlah alasan tertentu.

Dilirik China
The Diplomat tahun 2019 menuliskan Bougainville dibidik investasi China. Saat itu, China menawarkan US$ 1 miliar ke negara baru itu.

Dana itu untuk transisi kemerdekaan. Selain itu, juga ditujukan untuk investasi di pertambangan, pariwisata, dan pertanian.

"China membawa Hadiah," kata petinggi militer pulau itu, Sam Kaouna.

"Ini adalah penawaran holistik pertama, yang datang dari China," tambahnya kala itu.

China merupakan mitra dagang terbesar kedua di wilayah Pasifik Selatan. Negara itu juga tercatat sebagai pemberi dana bantuan terbesar kedua.

Investasi China juga bukan kali ini saja. Namun sudah dilakukan beberapa waktu lalu, yaitu 2011 dan 2017 sebesar US$1,6 miliar.


(npb/wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jangan Kaget! RI Bakal Punya 'Tetangga Dekat' Baru

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular