Internasional

Ada Lonjakan Covid-19, China Hukum 26 Pejabat Kota Xi'an

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
24 December 2021 20:25
A security guard blocks an exit as he directs people to scan a QR code to track their health status at Shanghai Hongqiao Railway Station, following new cases of the coronavirus disease (COVID-19), in Shanghai, China, November 25, 2021. Picture taken November 25, 2021. (REUTERS/Aly Song)
Foto: Seorang penjaga keamanan memblokir pintu keluar saat dia mengarahkan orang untuk memindai kode QR untuk melacak status kesehatan mereka di Stasiun Kereta Shanghai Hongqiao di Shanghai, China (25/11/2021). (REUTERS/Aly Song)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah China menghukum lusinan pejabat atas wabah virus corona yang terjadi di kota Xi'an, provinsi Shaanxi. Ini merupakan teguran terbaru negara di bawah aturan ketat nol-Covid Negeri Tirai Bambu.

Melansir AFP, Komisi Pusat untuk Inspeksi Disiplin mengatakan 26 pejabat Partai Komunis telah dihukum karena tidak cukup teliti dalam mencegah dan mengendalikan wabah, Jumat (24/12/2021).

Pejabat China yang dianggap gagal mengendalikan virus di wilayahnya secara teratur dipecat atau ditegur oleh pihak terkait.

Pernyataan itu mengatakan inspeksi telah mengungkapkan lemahnya pendekatan untuk pengujian dan respons yang tidak terkoordinasi, sehingga menghambat pelacakan kontak di Xi'an.

"Pihak berwenang akan menekan masalah birokrasi dalam pekerjaan pengendalian penyakit seperti melalaikan tanggung jawab, tidak mengambil tindakan, membuang-buang uang dan menangani hal-hal dengan cara yang negatif," kata seorang pejabat disiplin Partai.

Sebelumnya seorang sekretaris partai di Mongolia Dalam dipecat setelah daerahnya dilanda sekelompok kasus pada Oktober. Sementara kepala komisi kesehatan kota Zhengzhou dipecat pada Agustus setelah kasus Covid musim panas ini.

Xi'an melaporkan 49 kasus lagi pada Jumat, sehingga total wabah menjadi lebih dari 250 dalam beberapa pekan terakhir. Akibat melonjaknya kasus, kota berisi 13 juta penduduk ini terpaksa membuat warganya tinggal di rumah, menutup bisnis, dan gencar uji tes Covid sejak Kamis.

Penduduk yang ingin meninggalkan kota juga harus terlebih dahulu mengajukan permohonan persetujuan. Sementara tempat-tempat utama termasuk museum yang menampung Tentara Terakota, makam kaisar pertama China, telah ditutup hingga pemberitahuan lebih lanjut.

Kasus-kasus dari Xi'an sejauh ini telah menyebar ke lima kota lain termasuk Beijing, menurut media pemerintah. Ini memicu kekhawatiran tentang seberapa cepat virus dapat menyebar secara geografis ke seluruh negara.


(tfa/tfa)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ini Pesan Xi Jinping untuk Orang Kaya di China

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular