Mal Legendaris Sepi 'Bak Kuburan', Kios di Blok M Diobral!

Ferry Sandi, CNBC Indonesia
24 December 2021 13:10
Suasana Blok M mall (CNBC Indonesia/Amndrean Kristianto)
Foto: Suasana Blok M mall (CNBC Indonesia/Amndrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pandemi Covid-19 yang melanda selama hampir dua tahun ini membuat banyak mal menjadi lebih sepi. Salah satunya menimpa mal-mal legendaris di Jakarta seperti Mal Blok M. Pantauan CNBC Indonesia, Senin siang (21/12) banyak pelaku usaha yang menutup kios karena pengunjung sudah tidak lagi ramai, terutama di kawasan Blok M Mall.

Pemandangan banyak kios tutup dengan menyertakan nomor kontak pemilik kios sangat lazim ditemui di lokasi. Mereka bukan hanya menyewakan kiosnya, namun juga menjualnya.

Kondisi ramai penawaran juga terpantau di daring. Di situs jual beli OLX misalnya, tidak sedikit pemilik kios mengobral dengan harga murah. Meski sudah murah, pemilik pun masih membuka ruang negosiasi, seperti yang terpantau di Blok M Square.

"Di Jual Murah Banget. Mumpung covid, covid reda harga naik, lapak / counter / tempat usaha, ukuran 2 x 2 meter. Harga 155 juta Nego, Kalo gak Covid harganya bisa mencapai Rp 200 jutaan lebih," tulis penjual dilansir Kamis (23/12/21).

Ia mengklaim lokasinya strategis di Jalan menuju Foodcourt lantai basement Blok M Square, sehingga dilewati pengunjung mall dan karyawan kantoran yang makan di foodcourt tersebut.

Kios ini cocok untuk berbagai jenis usaha, misalnya pulsa, percetakan, sablon, jahit, bordir, batu akik, kacamata, sepatu, fashion, buku, hingga souvenir, namun tidak untuk makanan dan minuman.

Suasana Blok M mall (CNBC Indonesia/Amndrean Kristianto)Foto: Suasana Blok M mall (CNBC Indonesia/Amndrean Kristianto)
Suasana Blok M mall (CNBC Indonesia/Amndrean Kristianto)

Selain kios tersebut, pemilik kios lain juga sedang berupaya untuk melepas asetnya. Lokasinya juga berada di area Blok M. Ia berniat menjual kiosnya dengan harga Rp 176 juta dengan ukuran 4m2.

"Mau jual kios baju milik sendiri di blok M Square, lantai GF dekat dengan lift dan eskalator, sudah ramai dan padat, blok CKS," tulis penjual.

Namun, ternyata ada pemilik kios lain yang lebih membanting harganya. Ia mengaku membeli dengan banderol Rp 250 juta, namun kini Ia bakal melepasnya dengan setengah harga atau Rp 135 juta. Karena Ia menjual cepat, ada kemungkinan harganya bisa lebih turun lagi.

"Kios Blok M lt.3A blok B no.90. Cocok untuk usaha toko hp, toko baju, toko alat tulis, kantor, gudang, kantin. Satu lantai dgn Samsat, toko hp, travel. Lantai atas ada foodcourt dan bioskop 21. Lantai bawah ada Carrefour. Jual cepat nego sampe jadi," tulis penjual.

Menanggapi fenomena mal-mal legendaris di Jakarta sepi seperti kawasan Blok M, Ketua Asosiasi Pengusaha Pusat Perbelanjaan Indonesia (APPBI) Alphonzus Widjaja menilai banyak faktor yang mempengaruhi tingkat kunjungan ke Pusat Perbelanjaan. Baik pada saat sebelum pandemi maupun pada saat pandemi.

"Sebagai contoh, masih banyaknya karyawan yang WFH (work from home) akan mempengaruhi tingkat kunjungan ke Pusat Perbelanjaan yang berada di sekitar area perkantoran," katanya kepada CNBC Indonesia, Kamis (23/12/21).

Di sisi lain, persaingan dengan mal-mal baru yang muncul menjadi faktor lain. Keberadaan mal-mal baru yang lebih modern tentu jadi daya saing antar pengelola untk terus berinovasi.


(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Sepi Berjamaah & Terancam Bangkrut, Mal 'Mewah' Ini Diobral!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular