Ciaaattt! Strategi Baru Xi Jinping Lawan 'Resesi Seks' China
Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah Provinsi Jilin di China menawarkan bantuan pinjaman bank kepada pasangan yang sudah menikah dan memiliki anak. Tak tanggung-tanggung jumlah pinjaman yang dapat diambil berkisar hingga 200.000 yuan atau Rp 447 juta.
Mengutip Reuters, hal ini dilakukan untuk menahan penurunan populasi China di provinsi itu yang cukup pesat. Dari tahun 2010 hingga 2020, jumlah populasi di provinsi Timur Laut itu mengalami penurunan hingga 12,7%.
"Usaha kecil tertentu yang didirikan oleh pasangan dengan dua atau tiga anak juga akan menikmati pembebasan dan pemotongan pajak pertambahan nilai," kata pemerintah Jilin dalam sebuah pernyataan pada hari Kamis, (23/12/2021).
Langkah Jilin ini sendiri sebelumnya telah dilakukan provinsi-provinsi Timur Laut lainnya seperti Liaoning dan Heilongjiang. Dalam 10 tahun, populasi wilayah tersebut turun hingga 10,3%. Penurunan ini sendiri terjadi akibat banyaknya penduduk pergi ke provinsi lain untuk bekerja sementara pasangan menunda pernikahan atau berencana untuk memiliki keluarga.
Secara nasional, Biro Statistik Nasional China bulan lalu mengumumkan tingkat kelahiran pada tahun 2020 tercatat 8,52 per seribu orang. Selain itu, badan resmi pemerintah mencatat bahwa tingkat pertumbuhan alami populasi menyumbang 1,45 per seribu. Ini merupakan angka terendah dalam 43 tahun terakhir.
Tak hanya itu, tanda-tanda penurunan populasi China juga disebutkan oleh Liga Pemuda Komunis China. Mereka menegaskan adanya perubahan perilaku di mana pasangan wanita China cenderung tidak ingin menikah dan memiliki anak.
Di China kelahiran anak sangat erat dengan pernikahan. Jarang sekali anak lahir di luar pernikahan.
(tps)