
Hancur Lebur, Potret Bandara Yaman 'Rata' Diserang Drone
Koalisi yang dipimpin Arab Saudi mengatakan mereka melakukan serangan udara di Bandara Internasional Sanaa Yaman.

Seorang polisi berjalan di atas puing-puing bangunan yang dihancurkan oleh serangan udara pimpinan Arab Saudi, rabu (22/12/2021). Puing-puing itu adalah Bandara Sanaa, Yaman. Koalisi yang dipimpin Saudi mengatakan mereka melakukan serangan udara di Bandara Internasional Sanaa Yaman di ibu kota yang dikuasai milisi Houthi. (REUTERS/KHALED ABDULLAH)

Sebuah pernyataan koalisi yang dikutip oleh kantor berita Saudi, SPA, mengatakan serangan udara itu "tepat" dan menyasar "target militer yang sah". Pernyataan itu mengatakan serangan udara itu sebagai tanggapan atas penggunaan fasilitas bandara untuk melancarkan serangan lintas batas. (REUTERS/KHALED ABDULLAH)

Sebelum serangan udara, koalisi mendesak warga sipil dan pekerja PBB untuk mengevakuasi daerah tersebut. Tidak ada komentar dari kelompok Houthi soal serangan udara tersebut. (REUTERS/KHALED ABDULLAH)

Houthi kerap bersitegang dengan Arab Saudi dan sekutu. Kelompok itu juga kerap mengirim drone menyerang Arab Saudi. (REUTERS/KHALED ABDULLAH)

Yaman telah dilanda kekerasan dan kekacauan sejak 2014, ketika pemberontak Houthi yang bersekutu dengan Iran menguasai sebagian besar wilayah negara itu, termasuk ibu kota, Sanaa. (REUTERS/KHALED ABDULLAH)

Sejak 2016, koalisi pimpinan Saudi telah menghentikan navigasi udara di bandara Sanaa kecuali untuk penerbangan kemanusiaan PBB dan organisasi internasional lainnya. (REUTERS/KHALED ABDULLAH)

Koalisi yang dipimpin Arab Saudi, yang bertujuan untuk mengembalikan pemerintah Yaman, telah memperburuk situasi dan menyebabkan salah satu krisis kemanusiaan terburuk di dunia. Di mana, menurut PBB, hampir 80% atau sekitar 30 juta orang membutuhkan bantuan dan perlindungan kemanusiaan serta lebih dari 13 juta orang dalam bahaya kelaparan. (REUTERS/KHALED ABDULLAH)