Susi 'Sentil' Luhut Soal Orang Kaya Minta Karantina Gratis!

Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
23 December 2021 08:45
Menteri KKP Edhy Prabowo dan Susi Pudjiastuti (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Susi Pudjiastuti (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Susi Pudjiastuti, eks Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti angkat bicara perihal kebijakan karantina yang diterapkan pemerintah untuk para pelaku perjalanan luar negeri.

Melalui cuitan Twitter resminya, seperti dikutip CNBC Indonesia, Kamis (23/12/2021), Susi mengkritisi beda aturan karantina bagi masyarakat dan pejabat yang bepergian dari luar negeri.

"Kenapa yang boleh berhemat atau jadi pelit cuma pejabat/VIP? Kenapa masyarakat tidak boleh berhemat/pelit? Kenapa cara karantina beda," cuit Susi.

Pernyataan Susi sendiri merujuk pada pernyataan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan dalam konferensi pers awal pekan ini.

Dalam pernyatannya, Luhut mengecam keras pelaku perjalanan luar negeri dari kalangan orang kaya enggan melakukan karantina mandiri, dan meminta karantina gratis. Padahal, mereka tergolong mampu.

"Masyarakat yang mau gratis wajar, pejabatnya juga boleh gratis di rumah sendiri. Jadi ingat pesawat harus PCR, mobil tidak. Sekarang orang tua sudah vaksin, antigen, cukup anak-anak belum vaksin PCR," terang Susi.

Sebelumnya, Luhut memang mengatakan tidak akan pandang bulu dan akan menindak tegas para pelaku perjalanan luar negeri yang enggan melakukan karantina.

"Kami akan mengambil tindakan kepada orang-orang seperti ini," tegas Luhut.

Luhut, Susi, dan Presiden JokowiFoto: setkab
Susi Pudjiastuti dan Luhut Binsar Pandjaitan saat masih berada di Kabinet Maju

Berdasarkan laporan dari Polda Metro Jaya Bandara Soekarno Hatta, Luhut mengatakan banyak pelaku perjalanan luar negeri dari kalangan orang kaya yang enggan menjalani karantina di tempat yang sudah ditetapkan pemerintah.

Padahal, kata Luhut, orang-orang tersebut tergolong mampu dari segi ekonomi. Mereka, sambung dia, bahkan bisa menghambur-hamburkan uang untuk berbelanja saat berada di luar negeri.

"Banyak yang belanja ke luar negeri, shopping, tetapi tidak mau dikarantina di hotel. Padahal dia bisa. Dia minta karantina di Wisma Atlet karena gratis," tegas Luhut.

Luhut menegaskan pemerintah akan menyiapkan sejumlah fasilitas karantina tambahan khusus bagi para pelaku perjalanan luar negeri agar tidak terjadi penumpukan.

"Pemerintah juga akan mengkaji kesiapan Bandara Juanda Surabaya sebagai pintu masuk baru bagi pelaku perjalanan luar negeri yang akan pulang ke Tanah Air," jelasnya.

Satuan Tugas Penanganan Covid-19 pun mengingatkan bahwa fasilitas karantina Wisma Atlet dan rusun hanya diperuntukkan bagi tiga kelompok khusus.

Ketiga kelompok yang dimaksud adalah Pekerja Migran Indonesia (PMI), pelajar yang telah menyelesaikan studi di luar negeri, dan Aparatur Sipil Negara (ASN) yang kembali dari perjalanan dinas ke luar negeri.

"Ketiga kelompok ini nantinya akan ditanggung biaya karantinanya selama durasi karantina yang diwajibkan," kata Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito dalam keterangan resmi.

Pemerintah sendiri berencana untuk menambah tiga fasilitas karantina terpusat tambahan di DKI Jakarta. Mulai dari Rusun Penggilingan di Pulogebang, Rusun Daan Mogot, dan LPMP DKI Jakarta.

Sementara itu, Wiku melanjutkan, untuk WNI atau WNA lainnya, termasuk dalam kategori wisatawan dapat memanfaatkan hotel rekomendasi Satgas Covid-19.

Terkait dengan biaya karantina, pemerintah telah menyesuaikan dengan dana yang dibutuhkan untuk sesuai dengan standar keuangan pemerintah.

Sementara bagi masyarakat yang menempuh perjalanan ke luar negeri karena alasan mendesak diharapkan mempertimbangkan biaya yang akan dikeluarkan untuk karantina wajib.

Wiku menegaskan. pemerintah akan menetapkan rencana penambahan durasi karantina jika terjadi kenaikan jumlah kasus nasional secara signifikan dan terjadi secara terus-menerus.


(cha/cha)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Saat Susi Pudjiastuti Sindir Puan yang Tanam Padi Ujan-ujanan

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular