Situasi RI Mencekam Juli 2021, Jokowi Sampai Tak Bisa Bicara!

Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
Rabu, 22/12/2021 16:55 WIB
Foto: Acara Puncak HUT ke-7 Partai Solidaritas Indonesia. (Tangkapan layar)

Jakarta, CNBC Indonesia - Perkembangan kasus Covid-19 di Tanah Air kian terkendali, setelah sebelumnya pada pertengahan tahun ini menyentuh titik tertinggi sepanjang sejarah.

Masa-masa kelam tersebut dianggap Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai periode kelam yang cukup mencekam. Apalagi, pada saat itu pemerintah juga dihadapi sederet masalah.

"15 Juli tepatnya, itu mencekam," kata Jokowi saat memberikan pengarahan dalam acara Puncak HUT ke-7 Partai Solidaritas Indonesia yang disiarkan secara virtual, Rabu (22/12/2021).


Jokowi menceritakan pada saat itu fasilitas kesehatan kolaps. Para pasien Covid-19 bahkan terlantar hingga berada di tiap lorong rumah sakit karena sudah kelebihan kapasitas.

"Saya betul-betul enggak bisa bicara. Oksigen habis, obat-obat gak ada, karena sudah melebihi daya tampung rumah sakit utamanya di Jawa Bali," jelasnya.

Jokowi mengatakan, pada saat itu kasus Covid-19 di Indonesia menembus angka 56.000 kasus. Namun, data terakhir yang kini diterima Jokowi kasus aktif berada di angka 216 kasus.

"Dari 56.000 jatuh ke 216. Dan kita hanya 5 negara yang berada di level 1, itu yang menentukan bukan kita, dari WHO dan CDC. Orang bertanya ke kita, apa kuncinya? Ini kerja gotong royong," tegasnya.

Jokowi mengatakan kerja keras dan gotong royong menjadi alasan kasus Covid-19 dapat ditekan secara maksimal. Menurutnya, negara lain belum tentu bisa melakukan hal ini.

"Negara lain enggak punya gotong royong, enggak punya," kata eks Gubernur DKI Jakarta


(cha/cha)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Menkes Dipanggil Presiden, Lapor Soal Covid-19 & Cek Kesehatan