
Gawat! WHO Beri Alarm Berbahaya Soal Covid Eropa

Jakarta, CNBC Indonesia - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebut negara-negara Eropa diprediksi akan mengalami peningkatan kasus Covid-19 yang signifikan. Ini terjadi dimotori oleh Varian Omicron yang menyebar dengan cepat di Benua Biru itu.
Mengutip Reuters, Rabu (22/12/2021), kepala WHO Eropa Hans Kluge mengatakan Omicron telah terdeteksi di setidaknya 38 dari 53 negara di kawasan Eropa WHO dan sudah dominan di beberapa negara termasuk Denmark, Portugal dan Inggris.
"Kita bisa melihat badai lain datang," kata Kluge. "Dalam beberapa minggu, Omicron akan mendominasi di lebih banyak negara di kawasan ini, mendorong sistem kesehatan yang sudah membentang lebih jauh ke jurang."
Ia menambahkan bahwa 89% kasus awal Omicron di Eropa dikaitkan dengan gejala umum Covid-19 seperti batuk, sakit tenggorokan, dan demam. Sebagian besar kasus telah dilaporkan di antara orang dewasa berusia sekitar 20 hingga 30 tahun.
"Volume infeksi baru Covid-19 dapat menyebabkan lebih banyak rawat inap dan gangguan luas pada sistem kesehatan dan layanan penting lainnya," pungkasnya.
"Pemerintah dan pihak berwenang perlu mempersiapkan sistem respons kami untuk lonjakan yang signifikan."
Hal ini sendiri menambah panjang daftar peringatan WHO mengenai Covid di Eropa. Sebelumnya, bahkan sebelum Omicron, para pejabat telah memperingatkan 700.000 kematian lebih lanjut akibat penyakit itu pada Maret mendatang.
Selain Eropa, Varian Omicron sendiri juga dilaporkan telah mengalami peningkatan yang pesat di wilayah Amerika Serikat (AS) dimana infeksi varian itu melonjak hingga 73% dalam jangka waktu kurang dari sepekan.
WHO sendiri resmi memasukkan Omicron menjadi "variant of concern" atau VOC (varian yang mengkhawatirkan). Omicron dilaporkan memiliki banyak strain atau mutasi dibandingkan varian Alpha, Beta dan Delta dan dianggap sangat menular.
Meski lebih ringan warga tetap diminta waspada. Penggunaan masker dan jarak sosial penting agar tidak menambah beban fasilitas kesehatan karena cepatnya penularan.
(tps/tps)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Warga RI Jangan ke Eropa Dulu, Ada Warning 'Ngeri' dari WHO