Tak Lagi Ada Harganya, Apartemen Mewah Miliaran Diobral Murah
Jakarta, CNBC Indonesia - Efek pandemi terutama di wilayah Jakarta maupun sekitarnya semakin memukul sektor pasar apartemen baru maupun bekas. Sehingga banyak penjualan apartemen strata title khususnya kelas mewah yang didiskon besar-besaran harganya.
Ketua DPD DKI Jakarta Asosiasi Real Estate Broker Indonesia, Clement Francis mengatakan saat ini harga apartemen sangat terkoreksi terutama apartemen bekas yang berada di luar wilayah atau pusat bisnis (CBD).
"Koreksi pasti lah sekarang, yang kelas atas turun 10% - 15% harganya," katanya kepada CNBC Indonesia, dikutip Rabu (22/12).
Pilihan Redaksi |
Clement juga menjelaskan daerah apartemen yang paling banyak terkoreksi adalah pinggiran di luar area CBD , seperti Jakarta Selatan, juga Jakarta Barat. Selain itu minat beli masyarakat memang minim tergantung dari diskon yang diberikan.
"Kalau murah banget ya tentu ada pembelinya, tergantung dari diskonnya. Tapi yang harus dilihat juga masyarakat masih prefer untuk membeli rumah meski di luar Jakarta," katanya.
Pengamat Properti Panangian Simanungkalit membenarkan ada masyarakat kelas atas yang menjual unit apartemen di bawah harga yang dibeli. Meski begitu kondisinya tidak bisa dipukul rata bahwa pasar apartemen mewah sedang tumbang.
"Mau distate pasarnya crash gitu nggak bisa pada umumnya, orang yang beli apartemen Rp 5 miliar ke atas itu punya cadangan cash yang banyak. Apalagi yang mau dihuni sendiri. Permintaannya masih ada," katanya kepada CNBC Indonesia.
Namun dia mengakui memang ada banyak orang yang menjual apartemen dengan harga di bawah pasaran. Dia mencontohkan saat beli Rp 5 miliar di tahun 2013, namun sekarang dijual dengan harga Rp 4,5 miliar.
"Tapi bukan berarti menggambarkan kondisi pasar yang parah. Tidak ada itu misal distate turun 30%. Dari statistic Bank Indonesia rata-rata harga apartemen itu turun 5%," jelasnya.
"Sementara peredaran apartemen mewah itu hanya 1% atau sekitar 2.000 unit dari total unit yang tersedia mencapai 200.000 unit," katanya.
Apartemen Baru Drop
Selain pasar apartemen bekas, di pasar primer atau apartemen baru juga sedang mandek. Belum lagi juga sedikit apartemen yang bisa menikmati penjualan dengan insentif Pajak Pertambahan Nilai di Tanggung Pemerintah (PPNDTP).
Minat masyarakat juga lebih suka membeli rumah di luar kota Jakarta ketimbang tinggal di apartemen meski di pusat kota. Begitu pula dengan minat sewa apartemen yang biasanya diisi oleh pasar ekspatriat kini juga semakin menurun.
Managing Director Strategic Business & Services Sinar Mas Land, Alim Gunadi memprediksikan permintaan apartemen baru bakal kembali pada 2023 mendatang. Dimana kondisi pandemi sudah semakin membaik membuat traveling investor atau ekspatriat yang akan kembali masuk ke Indonesia.
"Mereka butuh tempat tinggal dan pasti mereka minta di sekitar kantor atau CBD," katanya.
Kategori apartemen mewah berdasarkan Kementerian Keuangan terkait perpajakan yaitu, apartemen, kondominium, dan sejenisnya, dengan harga jual atau pengalihannya lebih dari Rp5.000.000.000,- atau luas bangunan lebih dari 150 m2.
(hoi/hoi)