Selamat Sri Mulyani! APBN Pulih, Tarik Utang Turun Rp 263 T
Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, memamerkan keberhasilan mengurangi penarikan utang yang cukup signifikan hingga akhir November 2021. Utang ini bersumber dari penerbitan Surat Berharga Negara (SBN).
Dari data Kementerian Keuangan, pemerintah berhasil mengurangi penerbitan SBN hingga Rp 263,5 triliun. Hal ini sejalan dengan penerimaan negara yang tumbuh tinggi hingga akhir bulan lalu.
"APBN mulai pulih dengan penerimaan negara mengalami penguatan luar biasa, sehingga tahun ini kita mengurangi penerbitan utang kita hingga Rp 263 triliun," ujarnya dalam konferensi pers APBN KiTa, Selasa (21/12/2021).
Penerbitan yang berkurang ini juga tercermin dari realisasi defisit anggaran yang jauh lebih rendah dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Di November 2020 defisit mencapai 5,73% dari PDB atau Rp 885,1 triliun. Kemudian di November 2021 turun menjadi 3,6% dari PDB atau Rp 611 triliun.
Ini juga membuat pembiayaan anggaran makin berkurang. November 2020 pembiayaan anggaran mencapai Rp 1.101,5 triliun dan hingga akhir bulan lalu hanya Rp 642,6 triliun.
"Ini adalah cerita mengenai pemulihan ekonomi dan APBN yang mulai alami penyehatan kembali karena Covid-19 yang menghantam semua, baik rakyat, sosial, ekonomi dan APBN," jelasnya.
Secara keseluruhan kinerja APBN hingga akhir November terlihat mulai membaik. Penerimaan negara telah tercapai Rp 1.699,4 triliun atau sudah terpenuhi 97,5% dari target Rp 1.743,6 triliun. Penerimaan ini tumbuh 19,4% year on year (yoy).
Penerimaan ini didukung oleh kinerja semua penerimaan negara baik dari perpajakan, penerimaan negara bukan pajak (PNBP), hingga hibah yang semuanya mencatatkan kinerja positif. Bahkan semuanya tumbuh double digit hingga akhir bulan lalu.
(wed/wed)