Selain Omicron, Sri Mulyani Was-was Hal Ini Ancam Ekonomi RI

News - Lidya Julita Sembiring, CNBC Indonesia
21 December 2021 10:24
Konferensi Pers APBN KITA Edisi 21 Desember 2021. (Tangkapan layar toutube Kemenkeu) Foto: Konferensi Pers APBN KITA Edisi 21 Desember 2021. (Tangkapan layar toutube Kemenkeu)

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mencatat sederet ancaman terhadap perekonomian Indonesia, selain varian baru dari covid-19 omicron. Adalah tapering dari Amerika Serikat (AS) hingga persoalan rantai pasok di China.

"Kita waspadai ekonomi terutama dari dinamika global," ungkap Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN Kita, Selasa (21/12/2021)

AS alami inflasi tertinggi sepanjang sejarah, dengan realisasi terakhir 6,8%. Hal ini akan mempengaruhi kebijakan AS dalam mendorong perekonomian. Dalam waktu dekat akan dilakukan pengurangan stimulus lebih besar dari yang diperkirakan dan dilanjutkan dengan kenaikan suku bunga acuan di tahun depan.

"Hal ini sebabkan gejolak di pasar keuangan beberapa minggu terakhir," jelasnya.

Diketahui aliran modal mengalir deras keluar (outflow) dari Indonesia dalam sebulan terakhir, berdampak terhadap kondisi nilai tukar rupiah

Selanjutnya adalah China. Beberapa waktu lalu kondisi China sudah mulai membaik seiring respons oleh pemerintahan XI Jinping. Akan tetapi Sri Mulyani melihat masih ada risiko dari sisi inflasi, seiring belum membaiknya kondisi rantai pasok. "Ini Harus kita lihat secara seksama," tegas Sri Mulyani.

"Maka dari itu yang harus kita waspadai pada saat masuk 2022. Dinamika ekonomi global baik ekspor impor, inflasi, nilai tukar rupiah dan komoditas," paparnya.


[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya

Bukan Nakutin! Sri Mulyani Ungkap Sederet Masalah Ancam RI


(mij/mij)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading