
Waduh, Ada Kabar Buruk Menerpa Vaksin Pfizer di Selandia Baru

Jakarta, CNBC Indonesia - Otoritas Selandia Baru dilaporkan sedang mengaitkan penggunaan vaksin Covid-19 buatan Pfizer-BioNTech dengan sebuah kasus kematian seorang pria berusia 26 tahun.
Mengutip Reuters, Senin (20/12/2021), pria itu dilaporkan meninggal dunia setelah menderita miokarditis atau radang otot jantung yang dapat membatasi kemampuan organ untuk memompa darah dan merubah ritme detak jantung.
Kejadian ini sendiri terjadi setelah pria itu mendapatkan dosis pertama vaksin besutan perusahaan Amerika Serikat (AS) dan Jerman itu. Pria itu juga dilaporkan tidak mencari pertolongan medis setelah penyakitnya itu muncul.
"Dengan informasi yang tersedia saat ini, dewan telah mempertimbangkan bahwa miokarditis mungkin disebabkan oleh vaksinasi pada individu ini," kata Dewan Pemantau Keamanan Independen Vaksin Covid-19 Selandia Baru.
Dewan itu juga mengatakan dua orang lainnya, termasuk seorang anak berusia 13 tahun, telah meninggal dengan kemungkinan gejala miokarditis yang sama setelah melakukan vaksinasi mereka.
"Perincian lebih lanjut diperlukan sebelum menghubungkan kematian anak dengan vaksin, sementara kematian seorang pria berusia 60-an tidak mungkin terkait dengan vaksin."
Kematian itu adalah kematian kedua pascavaksin yang terjadi di Selandia Baru. Sebelumnya kematian pertama terjadi pada Agustus lalu di mana seorang wanita meninggal setelah menerima dosis vaksinnya.
(tps/tps)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Tak Latah 'Damai dengan Covid', Selandia Baru Buka Diri 2022