
Bos BI: Pandemi Picu 'Luka Memar', Dunia Usaha Paling Berat

Jakarta, CNBC Indonesia - Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengakui pandemi Covid-19 memberikan luka memar bagi perekonomian dunia. Sektor yang mengalami luka paling dalam adalah sektor usaha.
Menurutnya, sektor usaha mengalami luka memar paling dalam disebabkan oleh lamanya pandemi Covid-19 yang bahkan sampai saat ini belum selesai. Ini mengindikasikan bahwa kegiatan usaha masih sangat terbatas apalagi jika kasus Covid-19 kembali naik.
"Ada permasalahan global yang perlu kita sikapi di antaranya dampak luka memar pandemi terhadap kondisi usaha, scarring effect. Lamanya pandemi menyebabkan sejumlah korporasi mengalami luka memar, kelihatan di negara maju di AS dan China," ujarnya dalam webinar Kagama, Jumat (17/12/2021).
Perry mengatakan, ada tiga kategori lapangan usaha saat ini di tengah masih berlangsungnya pandemi Covid-19 dan pemulihan ekonomi global yang mulai terlihat. Pertama, sebagian korporasi akan pulih, sebagian korporasi masih butuh waktu dan sebagian korporasi kemungkinan harus gulung tikar.
Menurut Perry, tertekannya dunia usaha ini membuat utang banyak negara di dunia meningkat termasuk juga Indonesia. Bahkan rasio utang terhadap PDB di negara maju mencapai double digit.
"Debt to GDP meningkat dan itu juga terjadi di sejumlah negara. Tapi itulah kita harus sikapi bagaimana membuat solusi di sektor riil," jelasnya.
Untuk Indonesia sendiri, dampak tekanan Covid-19 ke dunia usaha begitu terlihat. Tercermin dari penerimaan pajak yang bahkan pernah berada dititi terendah minus hingga 18% karena sektor usaha yang tidak bisa membayar pajak.
Oleh karenanya, Perry menilai untuk kembali membantu pelaku usaha bangkit adalah membuat perekonomian kembali berjalan. Caranya dengan menjaga agar kasus Covid-19 tidak kembali melonjak.
"Untuk itu mari kita dukung pemerintah untuk prokes ketat, sambil membuka ekonomi. Ojo sembrono, harus hati-hati. Prokes ketat dan sambil buka ekonomi. Kita juga beri stimulus fiskal dan juga dari moneter," pungkasnya.
(miq/miq)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Catat! Belanja Pakai Rupiah Bisa Dilakukan di Negara ini