
Heboh Pelecehan Seks di Tesla, Hubungan Intim di Parkiran

Jakarta, CNBC Indonesia - Enam wanita menggugat produsen mobil listrik Tesla karena adanya pelecehan seksual di pabrik California dan fasilitas lain di Amerika Serikat (AS). Pelecehan mencakup sentuhan yang tidak diinginkan, panggilan telepon dan "hukuman" bagi karyawan yang mengeluh.
Tuntutan hukum, yang diajukan dalam waktu satu bulan dari dua kasus lainnya, menambah kontroversi Tesla yang berpusat di pabrik Fremont di daerah Teluk San Francisco. Sebelumnya seorang mantan karyawan kulit hitam yang diberikan uang senilai US$ 137 juta akibat kasus rasisme.
"Lantai pabrik Tesla lebih menyerupai situs konstruksi kuno atau rumah frat daripada perusahaan mutakhir di jantung kawasan Teluk San Francisco yang progresif," klaim beberapa gugatan, sebagaimana dikutip AFP, Selasa (14/12/2021).
Secara rinci, enam gugatan baru diajukan secara yang terpisah ke Tesla di pengadilan Californiia. Sebanyak lima wanita yang bekerja atau bekerja di fasilitas pabrik Fremont sementara satu dipekerjakan di pusat layanan di California selatan.
Seorang pelapor Michala Curran, masih berusia 18 tahun ketika dia memulai pekerjaannya di pabrik Fremont. Ia mengaku dalam beberapa minggu, supervisor dan rekan kerjanya membuat komentar eksplisit tentang tubuhnya.
Seorang rekan kerja laki-laki "melamarnya secara seksual". Ia mengatakan bahwa karyawan pabrik sering berhubungan seks di tempat parkir.
"Setelah hampir dua bulan mengalami pelecehan seksual pada pekerjaan pertamanya setelah lulus SMA, dia tidak tahan lagi dan memutuskan untuk berhenti," kata gugatannya, menuduh pelecehan seksual yang merajalela di Tesla.
Kasus lain juga diajukan oleh Alisa Blickman, Jessica Brooks, Samira Sheppard, Alize Brown dan Eden Mederos. Mereka mengatakan mereka bahkan menghadapi aksi pembalasan karena melaporkan pelanggaran tersebut.
"Dia dibalas dengan penolakan atas 'hak istimewa dan keuntungan tertentu' yang diberikan kepada wanita yang tidak keberatan dengan rayuan dan godaan seksual supervisor," kata pelapor Alisa Blickman.
Hal ini juga merujuk ke kecaman pada Elon Musk. Eden Mederos, yang bekerja di pusat layanan Tesla California selatan, mengatakan tweet Musk soal seks atau narkoba menginspirasi tawa dan lelucon di antara rekan kerjanya.
"Ketika Tesla meluncurkan Model Y, Elon berulang kali menunjukkan bahwa ketika seseorang membaca Tesla Model S, 3, X dan Y bersama-sama, itu berarti 'SEXY,'" ceritanya.
Bukan hanya di Tesla, pelecehan juga muncul di perusahaan Musk lain, SpaceX. Seorang mantan insinyur dari perusahaan roket SpaceX Musk telah menerbitkan sebuah esai yang menyatakan bahwa dia dilecehkan secara seksual di tempat kerja.
"Laki-laki dari perusahaan menemukan akun Instagram saya, mengirimi saya pesan untuk mengajak saya kencan. Satu menelepon telepon saya pada pukul 4:00 pagi. Rekan kerja lain datang ke rumah saya dan bersikeras untuk menyentuh saya bahkan ketika saya berulang kali meminta agar kami tetap profesional," tulis Ashley Kosak.
"Saya melaporkan setiap kejadian pelecehan seksual yang saya alami ke HR, dan tidak ada yang dilakukan," tambahnya.
Hingga berita ini diturunkan, baik Tesla dan SpaceX tidak segera menanggapi permintaan komentar atas keluhan tersebut.
(tfa)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Tiba-Tiba Elon Musk Mau Jual 10% Sahamnya di Tesla, Serius?
