PLN Sabet The Best State Owned Enterprise in Nation Building

Eqqi Syahputra, CNBC Indonesia
Selasa, 14/12/2021 20:25 WIB
Foto: PLN Raih 'The Best State Owned Enterprise In Nation Building'

Jakarta, CNBC Indonesia - Media CNBC Indonesia menggelar CNBC Indonesia Awards 2021 sebagai wujud apresiasi dan kinerja yang telah diraih para pelaku ekonomi dan dunia usaha sepanjang tahun 2021. Segala inovasi yang mereka ciptakan, khususnya selama tantangan masa pandemi Covid-19 berperan penting dalam menjaga dan menumbuhkan ekonomi tanah air.

Penghargaan ini diberikan kepada entitas bisnis yang dikendalikan oleh pemerintah (Badan Usaha Milik Negara/BUMN) dan menjalankan peran krusial karena menyediakan produk barang dan atau jasa yang mempengaruhi hajat hidup rakyat banyak. Selain itu, perusahaan juga secara khusus dinilai memberikan andil terbesar di tengah pemulihan pandemi sepanjang tahun ini.

CNBC Indonesia Awards 2021 Kategori 'The Best State Owned Enterprises in Nation Building' berhasil diraih oleh PT PLN (Persero). Penghargaan ini diserahkan langsung kepada Direktur Utama PT PLN (Persero) Darmawan Prasodjo, di Ballroom The Langham, Jakarta, Selasa (14/12/2021).


Penghargaan ini diberikan kepada PLN sebagai entitas bisnis Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang menyediakan produk dan jasa untuk hajat hidup rakyat, dan memberikan andil pemulihan pandemi sepanjang tahun. PLN juga memegang teguh komitmennya memasok kebutuhan listrik.

Salah satu bentuk peran PLN dalam nation building adalah terkait dengan mendorong energi hijau dalam bauran energi nasional (energy mix). Momentum pandemi dimanfaatkan oleh pemimpin negara dunia untuk mengurangi penggunaan energi fosil.

Tuntutan serta urgensi untuk beralih dari energi fosil ke sumber energi terbarukan semakin digaungkan dalam forum Conference of Participant (COP) ke-26 di Glasgow, Inggris yang berakhir pertengahan November lalu.

Perubahan iklim dinilai kian tak terelakkan sementara pengurangan emisi belum menunjukkan dampak signifikan. Di tengah situasi demikian, PLN menyiapkan strategi untuk meningkatkan bauran Energi Baru dan Terbarukan (EBT) dari 12,56% akhir tahun ini menjadi 23% di 2025.

Ada tiga strategi utama yang ditempuh. Pertama, pengembangan pembangkit listrik berbasis supply and demand. PLN akan memetakan potensi ketersediaan energi di berbagai wilayah dengan memperhatikan aspek keekonomian, keandalan, ketahanan energi dan keberlanjutan.

Strategi yang kedua lebih menitikberatkan pada pengembangan pembangkit pada daerah yang selama ini mengalami defisit, maupun daerah yang sangat bergantung pada BBM impor sebagai bahan bakar Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD).

Lewat strategi yang kedua ini PLN berupaya meningkatkan aksesibilitas listrik di pelosok negeri serta membantu negara untuk tidak bergantung pada impor migas yang membuat neraca dagang serta transaksi berjalan tekor, yang memicu depresiasi nilai tukar rupiah.

Strategi ketiga dilakukan melalui sistem kelistrikan dengan reserve margin yang besar dengan mempertimbangkan aspek harmonisasi kebutuhan dan pasokan. Lebih konkritnya, PLN akan menghentikan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) berbasis batu bara secara bertahap.

 


(rah/rah)
Saksikan video di bawah ini:

Video: 2024, PLN Raih Pendapatan Rp 545,4 T & Laba Rp 17,76 Triliun