Peneliti Ungkap Senjata 'Paten' Lawan Omicron, Apa Itu?
Jakarta, CNBC Indonesia - Penyuntikan booster vaksin terbukti ampuh membantu manusia melawan virus Covid-19 varian omicron. Keampuhan ini telah dibuktikan melalui sejumlah riset yang dilakukan dunia internasional.
Menurut Badan Kesehatan Keamanan Inggris (UKHSA), data terkini dari sejumlah penelitian menunjukkan pemberian booster vaksin bisa membantu manusia mengurangi gejala berat akibat virus Covid-19 varian omicron. Perlindungan yang diberikan booster vaksin mencapai 70% - 75% dalam melawan omicron.
Data awal dari sejumlah penelitian menunjukkan, varian omicron dapat mengurangi perlindungan atau antibodi manusia terhadap Covid-19 yang didapat melalui vaksin lengkap. Akan tetapi, suntikan vaksin booster bisa memulihkan antibodi manusia melawan Covid-19 hingga level tertentu.
"Estimasi awal ini harus diperhatikan dengan hati-hati. Akan tetapi, penelitian menunjukkan bahwa seseorang berisiko lebih besar tertular varian omicron dibanding delta, beberapa bulan setelah mendapat suntikan vaksin dosis kedua," kata Kepala Imunisasi di UKHSA Dr. Mary Ramsay dikutip dari CNBC Internasional Minggu (12/12/2021).
Sejauh ini, riset terkait efektivitas vaksin melawan varian omicron yang sudah menunjukkan hasil awal adalah penelitian menggunakan vaksin AstraZeneca dan Pfizer-BioNTech. Dalam riset tersebut, 581 orang yang terkonfirmasi tertular Covid-19 varian omicron menjadi objek penelitian.
Hasil sementara penelitian terhadap ratusan orang itu menunjukkan, suntikan vaksin AstraZeneca dan Pfizer-BioNTech dosis lengkap memberikan tingkat perlindungan yang jauh lebih rendah bagi manusia dalam melawan infeksi bergejala akibat omicron. Rendahnya tingkat perlindungan didapat dibandingkan efektivitas vaksin melawan gejala berat akibat varian delta.
Akan tetapi, perlindungan seseorang dari gejala berat akibat omicron bisa meningkat hingga 70% jika mendapat suntikan tambahan vaksin Pfizer. Tingkat kekebalan tersebut mencapai 75% apabila diberikan kepada orang yang sebelumnya mendapat dosis lengkap vaksin Pfizer.
"Data menunjukkan risiko (berat) berkurang secara signifikan setelah pemberian vaksin booster. Karena itu, saya mendorong semua orang untuk mengambil booster apabila sudah memenuhi syarat," ujarnya.
Sebagai perbandingan, pemberian vaksin booster terhadap manusia meningkatkan perlindungan dari gejala berat akibat varian delta hingga 90%. Itu artinya, efektivitas vaksin booster dalam meningkatkan imunitas manusia melawan omicron lebih rendah dibanding varian pendahulunya.
UKHSA juga memprediksi varian omicron akan menyumbang lebih dari 50% kasus Covid-19 di dunia, jika kondisi yang terjadi saat ini terus berlangsung. Prediksi ini diperkirakan terwujud pada pertengahan Desember 2021. Secara khusus, UKHSA memperkirakan infeksi Covid-19 varian omicron di Inggris akan mencapai satu juta kasus per akhir Desember nanti.
(cha/cha)