
Kegirangan, Para Petani India Bikin 'Bertekuk Lutut' PM Modi
Perdana Menteri (PM) Narendra Modi mengumumkan dan mendorong melalui parlemen pencabutan tiga undang-undang kontroversial pertanian.

Ribuan petani India yang melakukan demonstrasi menentang undang-undang kebijakan pertanian terbaru negara itu akhirnya memutuskan untuk pulang ke rumah masing-masing dan membubarkan diri dari pusat unjuk rasa di kota New Delhi pada Sabtu, (11/12/2021). REUTERS/Adnan Abidi

Keputusan mereka untuk kembali ini setelah Perdana Menteri (PM) Narendra Modi mengumumkan dan mendorong melalui parlemen pencabutan tiga undang-undang kontroversial yang diklaim petani akan membiarkan perusahaan swasta mengendalikan sektor pertanian negara itu. (AP Photo/Altaf Qadri)

"Kami telah memutuskan untuk membatalkan protes karena sebagian besar tuntutan kami telah diterima oleh pemerintah," ujar Jagmohan Singh dari Bhartiya Kisan Union (Serikat Petani India) kepada Al Jazeera. (AP Photo/Altaf Qadri)

Meski begitu, para petani mengaku akan menggelar pertemuan kembali pada 15 Januari mendatang untuk meninjau kemajuan jaminan pemerintah yang berencana mencabut undang-undang itu. (AP Photo/Altaf Qadri)

Sejak demonstrasi ini dimulai, 700 petani dilaporkan telah tewas terkena tindakan tegas kepolisian. Pemerintah Negeri Hindustan itu juga berjanji untuk membayar kompensasi kepada keluarga petani yang wafat tersebut. (AP Photo/Altaf Qadri)

Protes ini sendiri telah berlangsung setelah tiga undang-undang pertanian baru diteken pada September 2020 lalu. Undang-undang ini memungkinkan petani untuk menjual kepada pembeli mana pun yang mereka pilih, daripada meminta agen di pasar yang dikendalikan negara. Tetapi para petani malah justru khawatir. Mereka menakutkan bahwa instrumen hukum ini akan membuat industri yang digeluti hampir 70% populasi itu bergantung pada perusahaan agribisnis besar. (AP Photo/Altaf Qadri)