Protes ini sendiri telah berlangsung setelah tiga undang-undang pertanian baru diteken pada September 2020 lalu. Undang-undang ini memungkinkan petani untuk menjual kepada pembeli mana pun yang mereka pilih, daripada meminta agen di pasar yang dikendalikan negara. Tetapi para petani malah justru khawatir. Mereka menakutkan bahwa instrumen hukum ini akan membuat industri yang digeluti hampir 70% populasi itu bergantung pada perusahaan agribisnis besar. (AP Photo/Altaf Qadri)