FOTO

Penampakan Mengerikan Ambruknya Tiang Kereta Cepat JKT-BDG

(CNBC Indonesia/Andrean Kristianto), CNBC Indonesia
Sabtu, 11/12/2021 21:28 WIB

Sempat viral video ekskavator tertimpa tiang beton kereta cepat yang ambruk saat dirobohkan. Tiang itu ambruk karena sengaja dibongkar sebab tidak presisi.


1/6 Proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) di Karawang. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Foto udara pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung di DK 46, Teluk Jambe, Karawang, Jumat (10/12/2021) kemarin. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

2/6 Proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) di Karawang. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Sisa-sisa perobohan tiang proyek kereta cepat Minggu (5/12) di Teluk Jambe, Karawang. Pada Jumat (10/12) masih terlihat jelas dari udara.. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

3/6 Proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) di Karawang. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Saat proses perobohan karena tiang tak presisi, sempat terjadi kecelakaan. Tiang beton yang sedang dirobohkan menimpa dua ekskavator yang terjadi pada, Minggu (5/12/2021). Kejadian ini cukup mengerikan, untungnya tak ada korban jiwa, operator ekskavator berhasil meloloskan diri. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

4/6 Proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) di Karawang. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Alasan pembongkaran pilar atau pier di proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung karena tak presidi, akibat kontraktor mengerjakan tanpa standar operasi konstruksi yang benar. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

5/6 Proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) di Karawang. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) sedang dikebut untuk mengejar target operasional pada akhir 2022.(CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

6/6 Proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) di Karawang. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Girder atau balok beton memiliki berat seberat 900 ton. Sebanyak 60 persen struktur proyek kereta cepat merupakan struktur elevated (melayang) dari total rute sepanjang 142,3 km. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)