Jokowi: Saya Pernah Merasakan Jadi Orang Susah
Jakarta, CNBC Indonesia - Kemiskinan menjadi perhatian serius dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) sejak lama. Apalagi diketahui ketimpangan antara orang kaya dan miskin sangat lebar.
Hal ini disampaikan Jokowi saat memberikan sambutan pada peresmian pembukaan Kongres Ekonomi Umat Ke-2 Majelis Ulama Indonesia (MUI) Tahun 2021, Jumat (10/12/2021).
"Ya saya juga, dipikir saya engga kepikiran? Gini rasio waktu saya masuk 0,41 lebih. Kepikiran bapak ibu sekalian. Gap seperti itu kepikiran. Jangan dipikir saya ga kepikiran. Kepikiran," ungkap Jokowi.
Rasio gini adalah alat untuk mengukur derajat ketidakmerataan distribusi penduduk. 0 adalah level terbaik, namun bila semakin naik menjadi 1 maka artinya ketimpangannya sangat lebar.
Rasio gini 0,41 adalah data pada 2015 lalu, ketika Jokowi baru menjabat sebagai Presiden. Hal ini cukup ironi sebab beberapa tahun sebelumnya, pertumbuhan ekonomi Indonesia terbilang tinggi dampak dari lonjakan harga komoditas.
Banyak orang kaya baru di Indonesia. Akan tetapi tidak sedikit yang kemudian makin melarat. Sehingga persoalan ini menjadi perhatian serius harus ditangani dengan tepat.
"Karena saya merasakan jadi orang susah. Saya merasakan betul. Dan enak menjadi orang yang tidak susah memang," imbuhnya.
Kini kemiskinan juga kembali naik akibat pandemi covid-19, termasuk dengan kemiskinan ekstrem. Pemerintah meluncurkan berbagai kebijakan agar bisa meredam kenaikan sekaligus memulihkan ekonomi.
(mij/mij)