Wow! Korsel Bangun Kota Metropolis Canggih di Atas Laut
Jakarta, CNBC Indonesia - Kota Busan di Korea Selatan (Korsel) akan menjadi lokasi pembangunan pemukiman di atas laut. Pembangunan kota yang dapat menampung 10.000 orang ini akan dimulai tahun depan.
Proyek Oceanix merupakan hasil kolaborasi antara desainer, arsitek, dan insinyur dari banyak negara pada 2019. Kota terapung tahan banjir ini menawarkan solusi tempat tinggal di daerah pesisir yang memiliki ancaman naiknya permukaan laut.
Pendiri Oceanix, Itai Madamombe, mengatakan melalui email bahwa lingkungan prototipe pertama di Busan akan selesai. Orang akan tinggal di dalamnya pada tahun 2025. Dia menambahkan bahwa proyek tersebut saat ini sedang dalam diskusi dengan 10 pemerintah lain tentang penerapan teknologi yang dikembangkan di Busan.
Bulan lalu, kelompok tersebut menandatangani perjanjian dengan Busan dan UN-Habitat, badan pembangunan perkotaan PBB untuk menjadi tuan rumah lingkungan terapung pertama di lepas pantai Korsel.
Dibuat di pabrik dan kemudian ditarik ke posisinya, platform yang diusulkan akan naik dan turun bersama laut. Masing-masing dari lingkungan seluas lima hektar telah dirancang untuk menampung 300 orang dengan deretan gedung setinggi tujuh lantai.
Nantinya dari lokasi ke lokasi akan terhubung melalui jalan setapak dan jalur sepeda. Menurut Bjarke Ingels Group (BIG), firma arsitektur Denmark yang memimpin desain, lingkungan dapat dikelompokkan di sekitar pelabuhan pusat untuk membentuk desa yang lebih besar dengan 1.650 orang.
Kesatuan ini akan membentuk kota metropolis berisi 10.000 orang, lengkap dengan segala sesuatu mulai dari restoran dan ruang kerja bersama hingga pertanian perkotaan dan fasilitas rekreasi.
Lingkungan juga akan akan dirancang dengan pertanian komunal, fasilitas budidaya makanan akuaponik, dan kebun kompos. Sementara peternakan makanan laut dapat berlokasi di perairan sekitarnya.
Sementara itu, platform yang tidak berpenghuni dapat menampung turbin angin terapung dan panel surya, atau digunakan untuk menanam bambu pembangunan gedung baru.
Rencana kota yang diusulkan BIG juga mencakup produksi air bersih, dengan instalasi pengolahan di lokasi dan sistem untuk mengumpulkan dan menyimpan air hujan. Arsitek juga telah membayangkan armada kendaraan listrik, dari taksi air hidrofoil hingga feri bertenaga surya, yang menghubungkan lingkungan dengan bagian lain kota dan daratan.
Garis pantai selatan Korsel, tempat Busan berada, dianggap sangat rentan terhadap dampak kenaikan permukaan laut. Greenpeace Korea tahun lalu memperingatkan bahwa Pantai Haeundae yang terkenal di kota itu bisa hilang pada tahun 2030.
Kini dampaknya sudah terasa. Sebuah studi dalam jurnal Sustainability menemukan bahwa kota tersebut mengalami kerusakan banjir yang lebih parah daripada tempat lain di Korsel dalam 10 tahun hingga 2020.
(tfa)