Blak-blakan Wamen Pahala Soal Mimpi Besar BUMN Pangan
Jakarta, CNBC Indonesia - Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) I Pahala Mansury buka-bukaan mengenai alasan merger BUMN di sektor pangan. Semua itu dipaparkan Pahala dalam Squawk Box CNBC Indonesia, Kamis (9/12/2021).
Seperti diketahui, enam perusahaan yang tergabung dalam BUMN Klaster Pangan resmi dilebur menjadi tiga perusahaan. PT Bhanda Ghara Reksa resmi melebur ke PT Perusahaan Perdagangan Indonesia, PT Perikanan Nusantara bergabung ke PT Perikanan Indonesia, dan PT Pertani melebur ke PT Sang Hyang Seri.
"Kenapa digabungkan dari 6 jadi 3? Sebelum holding, karena BUMN-BUMN tersebut dalam satu sektor yang mirip, misalnya Perindo-Perinus, keduanya dalam perikanan, Pertani-SHS dalam bibit, jagung, padi. Kemudian PPI-BGR di distribusi logistik dan perdagangan, jadi menggabungkan keduanya jadi satu yakni PPI," katanya.
Penggabungan ini bertujuan agar kekuatan aset serta sumber daya manusia (SDM) menjadi lebih baik. Ini pun jadi momentum pas di BUMN sektor pangan. Namun, Pahala juga mengindikasikan merger ini tetap membuat BUMN solid. Sebab, dengan merger ini posisi direksi atau manajemen juga sudah pasti berkurang.
"Kita membuat project management office yang terdiri dari masing-masing BUMN, khususnya untuk persiapan yang sangat intens dalam perencanaan kerja ke depan, dari sisi keuangan, komunikasi termasuk organisasi SDM ke depan akan jadi apa. Ini semua dibicarakan, yang terdiri BOD untuk memastikan keseluruhan organisasi terlibat, sehingga gak ada lagi yang menyampaikan gak terlihat langsung dalam perencanaan," katanya.
Ia juga menegaskan bahwa yang paling utama ialah komunikasi manajemen dan karyawan. Tujuan utama merger ini juga bukan pengurangan karyawan.
Dari sisi manajemen, Kementerian BUMN juga mengklaim proses seleksi dalam tahap yang panjang. Pahala memberi bocoran aspek penting bagi orang yang akan mengisi kursi direksi BUMN.
"Track record sangat penting, budaya kerja, integritas, leadership dari manajemen direksi. Ini cukup panjang dan melibatkan langsung calon dirut, wawancara marathon untuk memastikan asesmen wawancara Kementerian BUMN. Sehingga talenta yang gabung di direksi betul-betul berkompetensi serta punya track record," ujarnya.
Target masing-masing BUMN
Eks Direktur Utama Garuda Indonesia itu memastikan Kementerian BUMN juga sudah memberi target kepada masing-masing BUMN.
"Targetnya memperbesar peran mereka dalam sektor mereka misal beras dalam pangsa pasar PT Sang Hyang Seri hanya 1%. Kita harap bisa ditingkatkan antara 7%-8% dalam 5 tahun mendatang. Ini pasar yang sangat besar," kata Pahala.
Di bidang benih, PT Sang Hyang Seri juga memproduksi dan mendistribusikan ke seluruh Indonesia, sama dengan PT Pertani yang juga mendistribusikan dengan pupuk di mana PT SHS punya pangsa pasar kurleb 7%.
"Kita berharap 5 tahun mendatang mendekati 30%-40%. Ini bukan hal mudah, kerja keras dalam meningkatkan jalur distribusi yang ada," ujar Pahala.
Holding BUMN pangan diproyeksikan akan bekerja sama dalam pengoperasian aset distribusi logistik yang ada masing-masing. Dengan menggabungkan jadi satu holding, pengoperasian pelaksanaan distribusi logistik yang merupakan faktor menentukan perusahaan pangan akan jadi lebih efisien sehingga akan meningkatkan optimalisasi termasuk pergudangan.
"Di sektor perikanan harapannya meningkatkan distribusi Perindo dan Perinus mendekati 5% baik domestik Indonesia maupun ekspor," ujarnya.
Dampak akhirnya tentu bisa meningkatkan kinerja keuangan masing-masing perusahaan. Apalagi saat ini pun penjualan keseluruhan BUMN pangan belum optimal di mana sampai akhir tahun berkisar Rp 12 triliun hingga Rp 13 triliun.
"Kita harap lima tahun ke depan dengan konsolidasi aset-aset, sinergi lebih baik dan refocusing yang dilakukan, BUMN di klaster pangan dan juga partner bermitra dan atau pihak lainnya kita harap penjualan peningkatan signifikan dari Rp 13 triliun jadi Rp 25 triliun di 2025," ungkap Pahala.
(miq/miq)