Bos Jababeka Tak Kaget Ada 'Apartemen Hantu' di Jakarta

Jakarta, CNBC Indonesia - Fenomena 'apartemen hantu' atau apartemen sewa banyak tak berpenghuni terjadi di wilayah perkotaan seperti DKI Jakarta. Pengembang juga mengakui kalau kondisi pasar apartemen saat ini memprihatinkan di tengah tekanan pandemi.
"Saya mau menekankan juga apartemen ini memang cukup memprihatinkan beredar kabar seliweran apartemen hantu kembali lagi. Ini sinergi mau kita perangi. Bahwa apartemen ini perlu perhatian. Kalau bisa kita sama-sama mempromosikan apartemen," kata Direktur PT Jababeka Tbk, Suteja S. Darmono, dalam acara Outlook Properti 2022 Rumah.com, Kamis (9/12/2021).
Menurut Suteja, tren apartemen ini tidak akan hilang meski saat ini tren sedang mengalami perubahan pada rumah tapak. Ia tetap meyakini pada masa depan apartemen bakal menjadi pilihan masyarakat perkotaan.
"Future-nya itu apartemen. Masa kita mau balik ke masa lampau, balik ke namanya landed housing. Jadi menurut saya apartemen ini masih menarik untuk jangka menengah maupun panjang," katanya.
Dalam kesempatan yang sama, Managing Director Strategic Business & Services Sinar Mas Land, Alim Gunadi menjelaskan permintaan apartemen lesu sudah terjadi sebelum masa pandemi, karena kondisi over supply.
Ditambah pemasaran apartemen lebih berat karena tidak hanya harus berkompetisi dengan pasar primary atau yang baru namun juga bersaing dengan pasar secondary.
Selain itu adanya Covid - 19 mendorong perilaku masyarakat tidak mengharuskan masyarakat tinggal berdekatan dengan kantornya. Sehingga permintaan apartemen di Jakarta juga semakin minim karena orang memilih untuk tinggal di luar Jakarta.
Meski begitu, Alim masih optimistis permintaan apartemen mulai menanjak pada pertengahan 2023 mendatang. Terlebih karena jika sudah terbentuk kekebalan komunal juga dilonggarkan aturan perjalanan bagi investor asing.
"Mungkin hipotesanya apartemen kembali di first quarter 2023, bahwa first half 2022 ada herd immunity, ada booster, traveling para investor dibuka, mereka masuk. Pun tidak sebesar yang lama. Begitu ada orang foreign masuk mereka butuh tempat tinggal, dan mereka minta di sekitar kantor atau CBD," katanya.
Diharapkan pemerintah mengeluarkan stimulus khusus apartemen, sehingga bisa mendorong hal ini. Selain itu dia minta pengembang untuk terus mendorong penjualan hunian vertikal ini.
(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Nih Ada Proyek Raksasa Silicon Valley Muncul di Bekasi