Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden dan Presiden Rusia Vladimir Putin melakukan meeting virtual, Selasa (7/12/2021). Kedua pemimpin mengadakan dua jam pembicaraan virtual tentang Ukraina dan soal hubungan AS-Rusia yang memanas. (Sputnik/Mikhail Metzel/Pool via REUTERS)
Para pejabat AS mengatakan Biden memberi tahu Putin bahwa Rusia dan bank-banknya akan terkena sanksi terberat jika menyerang Ukraina. Moskow berselisih soal Krimea di Laut Hitam dengan Kiev. Hal ini membawa AS dan sekutu NATO masuk atas permintaan Ukraina. (Sputnik/Mikhail Metzel/Pool via REUTERS)
Biden dikatakan blak-blakan ke Putin. Bahwa AS dan sekutu akan memberikan kemampuan pertahanan tambahan ke Ukraina, serta memperkuat sekutu NATO di wilayah tersebut. (Sputnik/Mikhail Metzel/Pool via REUTERS)
Kremlin mengatakan Putin menegaskan ke Biden bahwa hal yang salah meletakkan semua tanggung jawab di pundak Rusia untuk ketegangan saat ini.(Mikhail Metzel, Sputnik, Kremlin Pool Photo via AP)
Rubel Rusia sedikit melemah pada Selasa. Sejumlah analis pasar memperkirakan pembicaraan akan mengurangi ketegangan. Namun yang lain mengatakan bahwa ancaman sanksi AS mengikis harapan untuk menemukan titik temu.(Adam Schultz/The White House via AP)
AS dan Rusia sendiri pekan lalu panas dan saling usir pejabat diplomatik. Rusia memerintahkan staf Kedutaan Besar Amerika Serikat (AS) di Moskow untuk kembali ke negaranya pada 31 Januari 2022. Ini merupakan pembalasan atas keputusan AS untuk membatasi persyaratan diplomat Rusia. Dua pekan lalu duta besar Rusia untuk AS mengatakan bahwa 27 diplomat Rusia dan keluarga mereka diusir dari Paman Sam. Mereka akan pergi pada 30 Januari. (AP)