Punya Utang 'Segunung' Rp 35 T, AP I Terpaksa Pangkas Pekerja

Emir Yanwardhana, CNBC Indonesia
Selasa, 07/12/2021 20:35 WIB
Foto: Bandara Internasional Jenderal Ahmad Yani Semarang. (Angkasa Pura I)

Jakarta, CNBC Indonesia - Angkasa Pura I tengah melakukan restrukturisasi karena harus menanggung beban utang yang tinggi mencapai Rp 35 triliun. Bahkan perampingan tenaga kerja juga dilakukan seperti tidak memperpanjang kontrak karyawan outsourcing.

Dari keterangan resmi perusahaan, upaya yang dilakukan mulai dari aset recycling, intensifikasi penagihan piutang, pengajuan restitusi pajak, efisiensi operasional, simplifikasi organisasi, penundaan investasi dan mendorong anak usaha mencapai sumber pendapatan baru.

Diharapkan dari hasil restrukturisasi akan mendapat dana tambahan mencapai Rp 3,8 triliun, dengan nilai efisiensi sebesar Rp 704 miliar dan perolehan fundraising sebesar Rp 3,5 triliun.


"Kami optimis restrukturisasi memperkuat profil keuangan perusahaan ke depan," kata Direktur Utama Angkasa Pura I Airports Faik Fahmi, dalam keterangan, Senin (6/12/2021).

Staf Khusus Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Arya Sinulingga, mengatakan dalam upaya restrukturisasi yang dilakukan tidak hanya memundurkan kewajiban pembayaran utang perseroan, namun perampingan tumbuh perusahaan juga dilakukan.

"Mereka juga sudah lakukan efisiensi dari tenaga kerja. Tapi tidak PHK. Mereka hanya mengurangi karyawan dari 9.000 menjadi 7.000. dari angka yang dikurangkan 2.000 itu merupakan karyawan dari outsource yang sudah habis masa kontraknya," kata Arya dalam Evening Up CNBC Indonesia, Selasa (7/12/2021).

Arya menegaskan tidak ada PHK atau pemotongan kontrak di tengah masa kerja, hanya tidak memperpanjang masa kontrak supaya perseroan lebih efisien. Terlebih pengguna penerbangan di Indonesia saat ini masih sedikit.

"Dengan adanya corona itu AP hanya butuh sekitar 7.000 personel baik organic maupun non organic, Semua dipastikan sudah dipenuhi hak dan kewajibannya," katanya.


(hoi/hoi)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Danantara Mau Pangkas 888 Induk-Cucu BUMN Jadi 200 Perusahaan