Internasional

Ajaib! Lagi Corona Penjualan Senjata Dunia Malah Pecah Rekor

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
06 December 2021 19:37
Sukhoi
Foto: Reuters

Jakarta, CNBC Indonesia - Penjualan senjata dan layanan militer oleh 100 perusahaan senjata terbesar di dunia mencapai rekor US$ 531 miliar atau Rp 7.676 triliun (asumsi Rp 14.455/US$) pada tahun 2020. Jumlah ini meningkat 1,3% secara riil dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Lembaga think tank Swedia, Stockholm International Peace Research Institute (SIPRI), mengatakan 2020 menandai tahun keenam pertumbuhan penjualan berturut-turut oleh 100 perusahaan teratas, dan ini terjadi bahkan saat ekonomi global menyusut.

Penjualan keseluruhan 17% lebih tinggi dari tahun 2015, saat pertama kali memasukkan data perusahaan China.

"Raksasa industri sebagian besar terlindung oleh permintaan pemerintah yang berkelanjutan untuk barang dan jasa militer," kata Alexandra Marksteiner, peneliti dengan Program Pengeluaran Militer dan Produksi Senjata SIPRI, Senin (6/12/2021), dikutip dari Al Jazeera.

"Di sebagian besar dunia, pengeluaran militer tumbuh dan beberapa pemerintah bahkan mempercepat pembayaran ke industri senjata untuk mengurangi dampak krisis Covid-19," tambahnya.

Deretan perusahaan di Amerika Serikat (AS) terus mendominasi industri, dengan total penjualan US$ 285 miliar (Rp 4.119 triliun) dari 41 perusahaan yang menyumbang sekitar 54% dari semua penjualan senjata di antara 100 perusahaan terbesar. Lima perusahaan teratas dalam peringkat sejak 2018 semuanya berbasis di AS.

Penjualan senjata dari perusahaan-perusahaan top China diperkirakan mencapai US$ 66,8 miliar (Rp 965 triliun) pada tahun 2020. Jumlah ini 1,5% lebih banyak dari pada tahun 2019. China juga menyumbang 13% dari total 100 penjualan senjata teratas yang memiliki pangsa terbesar ketiga.

"Dalam beberapa tahun terakhir, perusahaan senjata China telah mendapat manfaat dari program modernisasi militer negara itu dan fokus pada fusi militer-sipil," kata Nan Tian, peneliti senior SIPRI. "Mereka telah menjadi beberapa produsen teknologi militer paling maju di dunia."

Sebanyak 26 perusahaan senjata Eropa bersama-sama menyumbang 21% dari total penjualan senjata, atau US$ 109 miliar (Rp 1.575 triliun). Tujuh perusahaan Inggris mencatat penjualan senjata US$ 37,5 miliar (Rp 541 triliun) pada tahun 2020, naik 6,2% dibandingkan dengan 2019.

Penjualan senjata oleh BAE Systems, satu-satunya perusahaan Eropa di 10 besar, meningkat sebesar 6,6% menjadi US$ 24 miliar (Rp 346 triliun).

Sementara itu, penjualan oleh perusahaan Prancis turun 7,7%. Ini terjadi di tengah penurunan pengiriman pesawat tempur Rafale oleh Dassault. Pabrikan senjata Thales juga mengalami penurunan penjualan 5,8% akibat pandemi. Perusahaan lain juga melaporkan gangguan rantai pasokan dan pengiriman tertunda.

Penjualan senjata Rusia juga turun untuk tahun ketiga berturut-turut. Total penjualan sembilan perusahaan Rusia yang berada di peringkat 100 Teratas turun dari US$ 28,2 miliar (Rp 407 triliun) pada 2019 menjadi US$ 26,4 miliar (Rp 381 triliun) pada 2020. Rata-rata perusahaan Rusia menyumbang 5% dari total penjualan senjata 100 Teratas.

Negara-negara lain dengan perusahaan senjata di Top 100 termasuk Israel, Jepang, India dan Korea Selatan. Penjualan di empat perusahaan Korea Selatan tumbuh 4,6% dari 2019 menjadi US$ 6,5 miliar (Rp 93,9 triliun).


(tfa/tfa)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Mantap Jiwa, Prabowo Borong 6 Senjata Perang Rahasia

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular