Curhat Jokowi Saat Dengar Omicron: Ya Menahan Napas Sedikit

Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
Sabtu, 04/12/2021 08:15 WIB
Foto: Presiden Joko Widodo (BPMI Sekretariat Presiden)

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menghadiri Rapat Pimpinan Nasional Kamar Dagang dan Industri Indonesia Tahun 2021 di Bali Nusa Dua Convention Center, Kabupaten Badung, Bali, Jumat (3/12/2021). Dalam sambutannya, Jokowi mewaspadai virus corona varian Omicron.

Menurut dia, tantangan demi tantangan terus mengadang di tengah masa pandemi Covid-19.

"Jangan ada yang berpikiran bahwa pandemi ini telah selesai. Memang pada hari ini kalau kita lihat kasus yang dulu di pertengahan bulan Juli kasus harian kita di angka 56 ribu, kemarin kita berada di angka 311 kasus harian. Ini patut kita syukuri, patut kita syukuri, berkat kerja keras kita, kerja gotong-royong kita, tetapi sekali lagi, hati-hati tantangan ini belum selesai," kata Jokowi.

Menurut dia, sudah ada 29 negara yang sudah kemasukan varian Omicron. Terbaru pada kemarin pagi, Jokowi memperoleh informasi varian itu sudah terdeteksi di Singapura.

"Yang ini meskipun masih dalam penelitian yang cepat, penularannya bisa lima kali lipat lebih menular dibanding yang varian Delta yang kecepatannya juga sangat cepat sekali. Ini pun juga bisa menembus dari imunitas yang telah kita miliki," ujarnya.

"Oleh sebab itu, sekali lagi, kita semua tetap harus waspada dan hati-hati, hati-hati. Tetapi juga jangan kita ini terlalu ketakutan dan kekhawatiran yang amat sangat. Tetap harus optimis, apalagi di tahun 2022 kita harus optimis bahwa ekonomi kita bisa bangkit di atas 5%," lanjutnya.

Menurut mantan Gubernur DKI Jakarta itu, pandemi Covid-19 telah berimbas ke mana-mana. Beberapa negara mengalami kelangkaan energi hingga kontainer.

"Karena pandemi juga, yang tidak kita perkirakan, inflasi beberapa negara sudah naik demikian tinggi. Dan karena inflasi juga beberapa hari terakhir ini sudah mulai kedengaran beberapa negara ada kenaikan harga produsen yang akhirnya nanti akan berimbas kepada kenaikan harga konsumen," kata Jokowi.

"Ini saling kompleksitas, masalah semakin melebar ke mana-mana. Sehingga memang kita harus menyiapkan rencana antisipasi dan geraknya harus kita lebih cepat dari biasanya. Karena ketidakpastian ekonomi global semakin melebar ke mana-mana, kompleksitas masalahnya juga melebar ke mana-mana," lanjutnya.



Jokowi bilang kunci pertumbuhan ekonomi global dan tanah air hanya ada satu, yaitu pengendalian pandemi Covid-19.

"Hanya itu, yang lain-lain pasti mengikuti. Dan investasi merupakan motor penggerak ekonomi kita, baik itu investasi usaha dari usaha mikro, usaha kecil, usaha menengah, usaha besar, semuanya sangat penting saat ini," katanya.

Mantan Wali Kota Solo itu pun meyakini target investasi tahun 2021 sebesar Rp900 triliun tercapai. Untuk tahun depan, targetnya dinaikkan menjadi Rp1.200 triliun.

Jokowi bilang porsi investasi di Jawa dan luar Jawa sekarang sudah lebih banyak di luar Jawa. Persentasenya di Jawa 48% dan luar Jawa 52%.

"Ini sangat baik sekali. Artinya, tidak Jawa sentris, tetapi sudah mulai ke Indonesia sentris. Ini yang terus akan kita dorong," ujar Jokowi.

Dari sisi APBN, dia pun menyebut setoran pajak sudah masuk 77,5%. Bahkan PNBP sudah tercapai 107% atau melebihi target. Penerimaan pajak, lanjut Jokowi, tumbuh 15,3% (tahun lalu minus 18,8%). Sementara PNBP tumbuh 25,2% (tahun lalu minus 16%).

"Ini angka-angkanya baik, baik, baik. Sudah, kita ini sudah senang banget melihat angka-angka seperti ini, tapi begitu mendengar Omicron, ya menahan napas sedikit. Meskipun sekali lagi, tidak perlu khawatir yang amat sangat, karena ini akan mempengaruhi kalau Bapak-Ibu dan Saudara-saudara kekhawatirannya amat sangat," kata Jokowi.



(miq/miq)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Menkes Dipanggil Presiden, Lapor Soal Covid-19 & Cek Kesehatan