
2 Kilang LNG Shell & Chevron Setop, Harga Gas Siap Melejit!

Jakarta, CNBC Indonesia - Dua kilang gas alam cair atau Liquefied Natural Gas (LNG) masing-masing milik Royal Dutch Shell Plc dan Chevron Corp di Australia mengalami gangguan. Harga gas pun diproyeksikan bakal naik akibat adanya gangguan ini.
Melansir dari Reuters, Jumat (03/12/2021), Shell menutup produksi dari floating LNG-nya di Prelude. Sementara Chevron menutup satu dari tiga unit fasilitas pengolahan gas (processing) di Gorgon. Dua kilang gas ini berada di barat laut Australia.
Dampak dari gangguan dua kilang gas ini diperkirakan bakal membuat harga LNG di pasar spot melonjak di kisaran 20% dibandingkan bulan lalu.
Pihak Shell mengatakan kilang di Prelude pada hari Kamis kemarin mengalami pemadaman listrik. Pemadaman terjadi setelah asap terdeteksi di area utilitas listrik dan fasilitas tersebut beroperasi dengan generator diesel cadangan.
Asap yang keluar tidak menyebar di daerah tersebut dan pekerja di kapal semuanya dalam kondisi aman. Pihak Shell menyebut untuk sementara pekerjaan sedang berlangsung untuk memulihkan sumber listrik yang utama.
"Produksi Prelude telah dihentikan sementara," kata juru bicara Shell dalam sebuah pernyataan email kepada Reuters.
Pihak perusahaan belum menyampaikan berapa lama tenggat waktu yang dibutuhkan untuk memulihkan produksi ataupun pemuatan kargo di fasilitas 3,6 juta ton per tahun tersebut.
Sementara itu, Chevron menutup Train 3 di kilang LNG Gorgon 15,6 juta ton per tahun pada hari Rabu, sebagaimana disampaikan oleh juru bicara perusahaan.
Penutupan produksi (shutdown) terkendali di Train 3 setelah perusahaan menemukan dan memperbaiki kebocoran gas kecil di Train 1 bulan lalu.
"Menyusul keberhasilan perbaikan dan restart Kilang LNG Gorgon 1, kami telah melakukan penghentian terkendali Kilang LNG 3 untuk melakukan perbaikan pada perpipaan yang terkait dengan dehydration unit," kata juru bicara.
Menurutnya, produksi masih terus berlangsung dari kilang LNG 1 dan 2. Gas juga masih dikirim ke pelanggan regional dan pasar domestik Australia Barat.
(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pabrik LNG Chevron Dihantui Mogok Kerja, Harga Gas Melambung?
