Ada bonus Demografi, Kualitas Pendidikan Masih Problematis

Teti Purwanti, CNBC Indonesia
02 December 2021 20:20
BOOK REVIEW EVENT: ROAD TO PRESIDENCY G20
Foto: natanael

Jakarta, CNBC Indonesia - Indonesia diprediksi akan mengalami masa bonus demografi pada tahun 2030-2040. Masa bonus demografi merupakan saat kondisi penduduk usia produktif (15-64 Tahun) lebih besar dibandingkan usia tidak produktif (di bawah 15 Tahun dan di atas 64 Tahun).

John W. Goodell is a Professor in the College of Business of The University of Akron mengatakan empat tahun setelah ulasan tentang bonus demografi mencuat, justru kondisi yang dihadapi Indonesia malah semakin problematis, terutama pada sektor pendidikan. Pasalnya, agar bonus demografi bisa berdampak positif, harus diimbangi dengan kualitas pendidikan yang mumpuni.

"Meski begitu tidak perlu khawatir, pola demografi akan memitigasi kondisi tersebut, apalagi tetap ada populasi tua dan akan terjadi reversal," kata Goodell dalam webinar yang diselenggarakan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Institute, bedah buku: Road To Presidency G20, "The Economy Under Uncertainty", Kamis (2/12/2021).

Sementara itu, Charles Goodhart Emeritus, Professor of Banking and Finance London School of Economics dan penulis buku The Great Demographic Reversal: Ageing Societies cukup optimis tentang kondisi pendidikan pada generasi muda, terutama di negara seperti Indonesia. Dalam beberapa tahun ke depan, ekonomi dunia mengalami pembalikan sehingga kelak saat investasi masuk beberapa negara, produktivitas dan pendidikan akan meningkat.

"Saya optimis output pekerja akan meningkat cepat akan ada sumber daya apalagi kelak populasi dan ekonomi menua, sehingga butuh biaya tinggi," ungkap Charles.

Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso mengatakan Indonesia memiliki bonus demografi yang bisa menjadi kekuatan, apalagi 50% penduduk merupakan generasi milenial sebagai angkatan kerja aktif. Meski dia mengakui tidak mudah mengoptimalkan bonus demografi yang dimiliki.

"Kita bisa belajar dari negara lain bahwa kita harus fokus tentang bagaimana mengoptimalkan sumber daya alam yang kita miliki di sini. Selain itu mengoptimalkan sumber daya alam itu dan kemudian tenaga kerja juta yang banyak," kata dia.

Jika bisa memanfaatkan demografi dengan baik, maka ruang untuk pertumbuhan akan sangat besar. Apalagi dengan adanya transformasi teknologi dan peningkatan kualitas SDM untuk menarik investasi.


(rah/rah)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jangan Sampai Terjebak! Berikut Daftar Pinjol Resmi OJK

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular