Ini Fakta! Banyak Gedung di Lego Murah tapi Gak Laku
Jakarta, CNBC Indonesia - Banyak gedung tidak laku terjual meski harga jual gedung kantor merosot tajam selama masa pandemi. Salah satu yang menjadi penyebab adalah tren perusahaan yang menerapkan Work From Home sehingga keterisian ruang kantor semakin kecil.
"Jadi karakter pembeli ini biasanya yang sudah sewa lama lalu membeli gedungnya, seperti Gedung CEO yang berada di kawasan Cilandak itu tidak laku karena harganya masih mahal meski sudah terkoreksi jauh,", Bagus Adi Kusumo, kepada CNBC Indonesia, Kamis (2/11/2021).
Jika harga masih tinggi tentu masih akan sulit untuk dieksekusi, terlebih masih ada pertimbangan cash flow dari end user yang kurang baik saat ini.
Selain itu menurut Adi harga sewa juga sudah merosot tajam, paling tidak hampir terdiskon sampai sepertiga harga sewa pasaran gedung tersebut.
"Harga sewa tergantung dari luasnya, kalau besar sampai 5.000 meter persegi itu turun sampai 30%, sementara yang 10 ribu meter persegi bisa 40%," kata Senior Director of Office Service Department Colliers Indonesia
Namun, Adi menampik saat ini demand sewa gedung bakal menurun pada tahun depan, karena dia melihat tren perusahaan pindah kantor ke lokasi yang lebih baik.
"Mungkin karena harga rental sekarang menarik jadi banyak yang pindah gedung ke lokasi seperti Gatot Subroto, atau Sudirman. Dengan harga sewa yang sama," jelasnya.
Untuk diketahui sepanjang jalan raya Mampang Prapatan, Jakarta Selatan melihat banyak gedung kosong yang dijual baik itu konstruksi baru maupun lama.
Selain itu dari penelusuran di lama e-commerce juga banyak gedung kantor yang mau dijual oleh pemilik. Ada dua gedung kantor besar yang cukup terkenal seperti CEO Building di Cilandak Jakarta Selatan dengan harga Rp 350 miliar. Begitu juga plaza Oleos yang berada di TB. Simatupang Jakarta Selatan dengan harga Rp 808 miliar.
(emy/emy)