Internasional

Gokil! Presiden Negara Ini Ngebet Keluarkan Senjata Nuklir

Tommy Sorongan, CNBC Indonesia
02 December 2021 19:50
In this photo taken from a footage released on Sept. 22, 2020 by the Russian Defense Ministry Press Service, a rocket launches from a missile system at the Ashuluk military base in Southern Russia. Russian Air Defense systems successfully repelled aerial strike during joined military drills in the south of Russia. The drills, expected to be held in Black Sea and Caspian sea waters, will take place until September 26th. Belarus, Armenia, China, Pakistan and Myanmar will also take part in the exercises. (Russian Defense Ministry Press Service via AP)
Foto: AP/

Jakarta, CNBC Indonesia - Ketegangan antara Belarus dan negara-negara Eropa memanas. Terbaru, Presiden Belarus Alexander Lukashenko meminta agar Rusia mau mengerahkan senjata nuklirnya ke Belarus untuk melawan langkah Pakta Pertahanan Atlatik Utara (NATO).

Lukashenko mengaku bahwa banyak senjata nuklir era Uni Soviet yang sebelumnya diambil oleh Moskow dari wilayahnya. Ia merasa bahwa perlu memobilisasi kembali senjata itu untuk menekan NATO.

"Saya akan menawarkan Putin untuk mengembalikan senjata nuklir ke Belarus," kata Lukashenko kepada media pemerintah Rusia, Rossiya Segodnya, yang dikutip Associated Press, Rabu, (1/12/2021).

Sebelumnya Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg mengatakan aliansi militer Barat perlu mempertimbangkan pengerahan kembali senjata nuklir ke timur jika pemerintah Jerman yang baru mengubah kebijakan negara tentang pembagian nuklir.

"Jerman tentu saja dapat memutuskan apakah akan ada senjata nuklir di negara Anda, tetapi alternatifnya adalah kita dengan mudah berakhir dengan senjata nuklir di negara lain di Eropa, juga di sebelah timur Jerman," kata Stoltenberg.

Hubungan antara Uni Eropa (UE), yang juga anggota NATO, diketahui sedang tegang dengan Belarus dan Rusia. Minsk dituding membiarkan ribuan migran illegal asal Afghanistan dan Timur Tengah melintasi wilayahnya dan mencoba "menerobos" perbatasan menuju salah satu anggota UE, Polandia. 

Hal ini membuat Rusia, yang merupakan sekutu Belarus, geram. Negeri itu bahkan membalas UE dengan mengatakan bahwa kelompok itu tengah mencoba "mencekik" Belarus.

Dalam update terbaru, Rusia sempat mengirimkan dua bomber Tu -22M3 ke langit Belarus untuk berpatroli, Rabu (10/11/2021). Di sebuah pernyataan, Rusia mengatakan ada "peningkatan ketegangan di perbatasan timur dengan NATO".


(tps/tps)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Situasi Gawat! Erdogan Larang Warga Suriah-Irak ke Belarus

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular