
DKI Naik PPKM Level 2, Pengusaha Mal Mulai Resah

Jakarta, CNBC Indonesia - Wilayah DKI Jakarta masuk pada status Pemberlakuan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 2 sampai 13 Desember 2021 mendatang. Peritel mengakui mengalami penurunan tingkat kunjungan toko.
Dari peningkatan level PPKM berdampak pada jam operasi mal yang dibatasi hanya sampai jam 21.00 WIB dengan kapasitas 50%. Setelah beberapa minggu menempati pada level 1 karena tingkat penularan yang rendah.
Dewan Pembina Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) Alexander Stefanus Ridwan, mengatakan momen libur natal dan tahun baru (Nataru) merupakan peluang terbesar kedua setelah bulan Ramadhan dan lebaran, bagi ritel meraup pundi pendapatan. Tentu saja pengusaha pusat perbelanjaan mengharapkan pendapatan yang lebih besar.
"Apalagi trennya sedang meningkat kami percaya akan terus meningkat, namun adanya pembatasan ini merugikan yang menyebabkan berkurangnya pendapatan. Menurut saya ini perlu jaminan untuk kelangsungan bisnis dan tidak ada PPKM lagi level 3 atau 4 dimana praktis kita tidak bisa dagang," jelasnya kepada CNBC Indonesia, Rabu (1/12/2021).
Padahal saat PPKM berada pada level 1, kelihatan gerak masyarakat kembali meningkat. Stefanus menjelaskan banyak tenant baru juga yang masuk ke mal.
Sementara untuk tahun depan, Direktur Utama Pakuwon Jati ini melihat tingkat mobilitas masyarakat juga meningkat sejalan dengan daya beli. Belum lagi masyarakat juga sudah terbiasa dengan protokol kesehatan yang membuat orang mau datang ke mal.
Terpisah Himpunan Peritel dan Penyewa Pusat Perbelanjaan (HIPPINDO) Budihardjo Iduansjah, menjelaskan dampak dari peningkatan level PPKM ini tentu terjadi pada penurunan jumlah traffic kunjungan ke pusat belanja, yang berimbas pada omzet perusahaan. Namun pihaknya pasrah dan mendukung kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah.
"Sudah hampir dua tahun pandemi terjadi, kami di pusat perbelanjaan juga sudah melakukan investasi protokol kesehatan di toko juga di gerbang pusat kedatangan. Kalaupun masih ada kekurangan misal orang tidak pakai masker, ya pasti kita ingetin," katanya kepada CNBC Indonesia, Rabu (1/12/2021).
Namun pada dasarnya peritel terus mengikuti ketentuan dari pemerintah. Hanya saja yang menjadi isu saat ini ada masyarakat yang tidak melakukan scan Peduli Lindungi secara benar.
"Semua orang dikhawatirkan pemerintah peduli lindungi itu yang masuk tidak scan mereka main masuk saja. Mungkin kita minta bantuan supaya tidak terpaksa scan kita beri promosi kalo sudah di vaksin itu dapat diskon atau doorprize misalnya," jelasnya.
(emy/emy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article PPKM Dicabut, Kunjungan Orang-Orang ke Mal Pecah Rekor