Tidak ada Penyekatan Saat Libur Nataru, Pemudik Makin Banyak?
Jakarta, CNBC Indonesia - Polda Metro Jaya memastikan tidak melakukan penyekatan saat libur Natal dan Tahun Baru. Sebab, kebijakan itu dinilai tidak efektif untuk menekan laju penularan virus corona penyebab Covid-19. Polda Metro Jaya berkaca pada pengalaman kasus Covid-19 yang kerap meningkat usai liburan akhir tahun.
Pengamat kebijakan publik dari Universitas Trisakti Trubus Rahadiansyah, melihat adanya potensi minat masyarakat yang makin tinggi untuk melakukan perjalanan jika tidak disekat.
"Nggak akan efektif. Ada penyekatan tahun lalu aja naiknya signifikan karena kolaborasi pemerintah pusat dan pemerintah daerah lemah. Situasinya sekarang ada euforia penurunan kasus sehingga sulit untuk direm lagi," katanya kepada CNBC Indonesia, Selasa (30/11/2021).
"Ditambah dulu banyak orang yang tidak mudik selama dua tahun, ya adanya aturan ini minat orang makin tinggi," lanjutnya.
Menurut Trubus, hingga saat ini belum ada pernyataan resmi perihal potensi terjadi gelombang ketiga pada tahun depan. Sehingga jika dari kondisi sekarang melakukan penyekatan juga janggal.
Jika mau tegas, lanjut dia, pemerintah bisa menerapkan aturan pengetatan protokol kesehatan di tempat yang berpotensi menimbulkan keramaian, seperti tempat wisata, pusat hiburan, pasar, pusat perbelanjaan, hingga restoran.
Sebaliknya, pengamat transportasi Djoko Setijowarno mengatakan, kebijakan Polda Metro Jaya tidak melakukan penyekatan lebih baik, melihat tingkat vaksinasi yang tinggi.
"Tapi pembatasan dimaksimalkan seperti di mal, tempat wisata, dan alun-alun dilarang berkerumun," katanya kepada CNBC Indonesia.
Dia menilai kebijakan penyekatan yang dilakukan selama dua tahun tidak efektif. Ini karena banyak juga masyarakat yang lolos sehingga menimbulkan penularan di banyak daerah.
Meski tidak menyiapkan penyekatan, tapi untuk mengantisipasi kerumunan pada malam natal dan tahun baru, Polda Metro Jaya menyiapkan Crowd Free Night (CFN). Sementara pada libur Natal, kepolisian akan menerapkan check point.
"Apa yang kami cek? Kami masih tunggu pemerintah apakah SIKM atau cukup dengan PeduliLindungi atau tempel stiker. Detail akan kami sampaikan jelang 24 Desember," kata Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Sambodo Purnomo Yogo seperti dikutip detik.com.
Selain itu, CFN akan diterapkan di sejumlah jalan yang kerap dipakai perayaan pergantian tahun, yang berlangsung mulai pukul 19.00 WIB sampai 04.00 WIB seperti Sudirman-Thamrin, Ancol, Taman Mini, Kota Tua, Kemayoran, Kemang dan titik-titik lainnya.
Di sisi lain, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy menegaskan tak akan ada penyekatan dalam skala nasional selama masa libur Natal dan Tahun Baru (Nataru). Kendati demikian, pengetatan perjalanan akan dilakukan.
"Jadi yang digunakan bukan menyekat tapi betul-betul memperketat mereka-mereka yang melakukan perjalanan. Baik dari mulai berangkat sampai tujuan," ujar Muhadjir dalam konferensi pers di Grha Oikoumene, Jakarta Pusat, Selasa (30/11/2021).
Ia menjelaskan, nantinya akan dilakukan pengawasan ketat terhadap status kesehatan setiap orang yang melakukan perjalanan. Misalnya, pelaku perjalanan tersebut harus sudah melakukan vaksin Covid-19 sebanyak dua kali dan menunjukkan hasil negatif tes usap antigen ataupun PCR.
"Nanti di perjalanan ada pemeriksaan ulang di beberapa tempat. Sehingga mereka yang dalam perjalanan itu sesuai prokes sampai tujuan. Mereka akan disambut oleh aparat untuk diperiksa lagi kondisi kesehatannya. Tapi nggak ada penyekatan," kata Muhadjir.
"Hanya sebaiknya lebih baik tidak berpergian dalam Nataru. Libur bersama keluarga dan kualitasnya nggak jauh berbeda," sambungnya seperti dikutip detik.com.
(miq/miq)