Internasional

WHO Sisihkan 4,73 Juta Vaksin Kepada Korut, Kim Jong-Un Mau?

Tommy Patrio Sorongan, CNBC Indonesia
30 November 2021 18:50
In this photo provided by the North Korean government, North Korean leader Kim Jong Un waves as Kim attended a military parade, marking the ruling party congress, at Kim Il Sung Square in Pyongyang, North Korea Thursday, Jan. 14, 2021. Independent journalists were not given access to cover the event depicted in this image distributed by the North Korean government. The content of this image is as provided and cannot be independently verified. Korean language watermark on image as provided by source reads:
Foto: Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un (Korean Central News Agency/Korea News Service via AP)

Jakarta, CNBC Indonesia - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melalui jaringan berbagi vaksin global, Covax, memutuskan untuk menyisihkan 4,73 juta dosis vaksin AstraZeneca untuk dikirimkan ke Korea Utara (Korut). Langkah itu dilakukan meski negara pimpinan Kim Jong Un itu belum melaporkan satu pun kasus Covid-19.

"Korea Utara dan Eritrea adalah satu-satunya negara yang belum memulai kampanye vaksinasi mereka terhadap Covid," demikian pernyataan badan kesehatan PBB itu dikutip The Guardians, Selasa, (30/11/2021).

Sebelumnya Korut sendiri pernah menolak pengiriman vaksin AstraZeneca. Hal itu terjadi lantaran kekhawatiran efek samping dari vaksin itu.

Tak hanya AstraZeneca, Korut juga pernah menolak tawaran 3 juta vaksin Covid-19 buatan Sinovac. Negara yang sangat tertutup itu menyebutkan bahwa penolakan ini didasari oleh kelangkaan vaksin di dunia. Pyongnyang menyebut bahwa vaksin itu harus terlebih dahulu diprioritaskan kepada negara-negara yang lebih membutuhkan.

"Kementerian Publik Korut menunjuk pada pasokan global yang terbatas untuk vaksin dan lonjakan virus yang berkelanjutan di tempat lain," ujar UNICEF.

Sejauh ini, Korut memang belum melaporkan kasus Covid-19. Meski begitu, otoritas negara tersebut telah memberlakukan tindakan protokol yang ketat, termasuk penutupan perbatasan dan pembatasan perjalanan domestik.


(tps/tps)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kim Jong Un Pecat Pejabat Militer Nomor 2 di Korut, Kenapa?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular