Sisa 1 Juta KL, Serapan Biodiesel Domestik akan Tembus Target

Emir Yanwardhana, CNBC Indonesia
30 November 2021 15:05
Menteri ESDM Ignasius Jonan melepas road test B30 di gedung KESDM, Jakarta, Kamis (13/6). B30 akan menggantikan pemakaian BBM impor sebesar 55 juta barel. B30 akan menggantikan pemakaian BBM impor sebesar 55 juta barel. Menteri ESDM Ignasius Jonan didampingi Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar, me-launching Road Test Penggunaan Bahan Bakar B30 (campuran biodiesel 30% pada bahan bakar solar) pada kendaraan bermesin diesel. Launching Road Test B30 ditandai dengan pelepasan keberangkatan 3 unit truk dan 8 unit kendaraan penumpang berbahan bakar B30 yang masing-masing akan menempuh jarak 40 ribu dan 50 ribu kilometer. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: Launching Bahan Bakar B 30 (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memperkirakan penyerapan biodiesel hingga akhir tahun ini akan melebihi target, dipicu karena meningkatnya konsumsi bahan bakar minyak (BBM) pada akhir tahun.

Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian SDM Dadan Kusdiana mengatakan, sejak dimulainya program mandatori biodiesel 30% atau B30, serapan biodiesel di dalam negeri semakin meningkat.

Dia mengatakan, dari alokasi biodiesel domestik pada tahun ini sebesar 9,2 juta kilo liter (kl), hingga saat ini sudah terserap 8,1 juta kl. Meski masih tersisa sekitar 1,1 juta kl lagi, namun menurutnya semua alokasi ini akan terserap dipicu oleh peningkatan konsumsi BBM di akhir tahun ini.

Pada 2020 karena terjadinya awal pandemi Covid-19 dan banyaknya pembatasan mobilitas masyarakat, serapan biodiesel dalam negeri hanya sebesar 8,4 juta kl.

"Memang masih ada satu bulan lagi dari proyeksi kami. Tapi di satu bulan ini mengalami kenaikan besar dari konsumsi BBM di masyarakat jadi dimungkinkan pada 2021 ini akan melebihi dari 9,2 juta kilo liter," kata Dadan dalam Webinar 'Menjaga Keberlanjutan Mandatori Biodiesel: Indonesia Menuju B40', Selasa (30/11/2021).

Sebelumnya, pemerintah telah menunjuk 20 Badan Usaha (BU) BBM dan BU BBN sebagai pemasok biodiesel pada 2021. Keputusan ini tertuang dalam Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 252.K/10/MEM/2020 yang ditetapkan pada tanggal 18 Desember 2020.

Adapun Badan Usaha pemasok biodiesel, antara lain PT Wilmar Nabati Indonesia mendapatkan alokasi sebesar 1,37 juta kl diikuti oleh PT Wilmar Bioenergi Indonesia sebesar 1,32 juta kl. Kemudian, ada PT Musim Mas dan PT Cemerlang Energi Perkasa yang akan mendistribusikan biodiesel masing-masing sebesar 882 ribu kl dan 483 ribu kl.

Sebagai informasi, saat ini telah terdaftar 41 BU BBN yang telah memiliki Izin Usaha Niaga BBN dengan total kapasitas 14,75 juta kl, yang terdiri dari 27 BU BBN yang aktif dan 14 BU BBN yang tidak aktif.

Direktur Penyaluran Dana Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) Eddy Wibowo mengatakan, rencana alokasi biodiesel pada 2022 sebesar 10,15 juta kilo liter (kl). Dari rencana itu, kebutuhan dana penyaluran subsidi biodiesel diperkirakan mencapai Rp 39,11 triliun.

Adapun dari rencana ini, Harga Indeks Pasar (HIP) biodiesel pada tahun depan diperkirakan berkisar Rp 9.938 per liter - Rp 12.391 per liter.

Selain itu, penerapan B40 sampai saat ini masih dalam tahapan kajian dan masih terus berjalan. Pemerintah belum memastikan kapan implementasi program mandatori biodiesel B40 ini diberlakukan.

Dadan menjelaskan, dari hasil kajian teknis, ada empat komposisi penggunaan B40, yakni pertama dengan menggunakan FAME spesifikasi saat ini atau B30, lalu ditambah Ethil Oil 10%, atau dengan B30 + HVO 10%.


(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Tok! ESDM Tetapkan Alokasi Biodiesel 10,15 Juta KL di 2022

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular