Sri Mulyani & Menteri ESDM Duet Selamatkan RI dari Bencana!

Lidya Julita Sembiring, CNBC Indonesia
30 November 2021 14:10
Penandatanganan Nota Kesepahaman Antara Kemenkeu dan PPATK. (Dok: Kemenkeu)
Foto: Penandatanganan Nota Kesepahaman Antara Kemenkeu dan PPATK. (Dok: Kemenkeu)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah Indonesia siap melakukan transisi energi untuk mencapai komitmen pengurangan emisi karbon dalam negeri sebanyak 41% pada 2030.

Hal ini diungkapkan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati  dalam 2nd International Convention Indonesian Upstream Oil and Gas 2021, Selasa, (30/11/2021).

"Jadi bagi Indonesia, merancang transisi energi yang tepat akan menjadi sangat, sangat, sangat kritis. Di satu sisi, bagaimana Indonesia dapat membangun dan memelihara dan sebagai keamanan. Di sisi lain, bagaimana Indonesia dapat memenuhi dan berpartisipasi dalam upaya kolektif global untuk menghindari bencana perubahan iklim," ujarnya.

Untuk bisa melakukan transisi energi ini, pemerintah membutuhkan skema yang tepat. Penyusunan skema yang baik ini akan dilakukan bersama dengan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).

"Dalam konteks ini, Menteri Keuangan bekerja sama dengan Menteri ESDM, kami sedang menggarap salah satu skema yang sedang dibahas yaitu mekanisme transisi energi," kata dia.

Menurutnya, skema yang nantinya disusun tidak hanya terkait dengan batubara, tapi juga bahan bakar fosil lainnya yang ada pada sektor minyak dan gas.

"Besar harapan kami dalam konferensi ini bisa mendapatkan sedikit dari semua pemangku kepentingan terutama industri hulu migas. Bagaimana Indonesia dengan potensi produksi migas kita sendiri yang masih tersedia, perlu dioptimalkan. Namun di sisi lain, bagaimana kita akan mampu merancang transisi yang kredibel dan berkelanjutan menuju energi yang lebih terbarukan," pungkasnya.


(mij/mij)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Tak Cuma Sri Mulyani, Para Ilmuwan Ngeri Ancaman Selain Covid

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular