
Kunjungi WK Rokan, Wamen BUMN Optimistis Bisa Tarik Investasi

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah memberikan perhatian khusus terhadap kinerja Wilayah Kerja (WK) Rokan di Riau yang dikelola PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) dan memiliki nilai strategis bagi ketahanan energi dan perekonomian nasional.
WK Rokan dinilai menjadi value contributor yang sangat penting bagi negara. Selain itu, rencana investasi PHR di WK Rokan beberapa tahun mendatang juga diharapkan dapat diwujudkan
Wakil Menteri (Wamen) BUMN, sekaligus Wakil Komisaris Utama Pertamina Pahala N. Mansury dalam kunjungannya ke wilayah operasi WK Rokan pada Senin (29/11), mengapresiasi komitmen dan kerja keras para pekerja di WK Rokan.
"Terima kasih kepada rekan-rekan yang berupaya memastikan dan menjalankan alih kelola dengan baik, bahkan mampu meningkatkan produksi," ujar Pahala dalam keterangan tertulis, Selasa (30/11/2021).
Selain itu, Pahala juga meninjau fasilitas Integrated Optimization Decision Support Center (IODSC) di Minas, Kabupaten Siak. Menurutnya, selain penting bagi ketahanan energi nasional, rencana kerja WK Rokan yang masif dan agresif juga turut mendukung pencapaian SHU.
PHR WK Rokan diperkirakan membutuhkan investasi sekitar US$ 3 miliar atau Rp 42 triliun dalam lima tahun pertama pasca alih kelola. Rencana program yang dijalankan meliputi, pengeboran sumur baru, kerja ulang (work over), optimasi injeksi air (water flood) dan injeksi uap (steam flood), serta chemical enhanced oil recovery (CEOR).
Sementara itu, Direktur utama PHR, Jaffee A. Suardin memaparkan penerapan digitalisasi di WK Rokan melalui keberadaan fasilitas IODSC, termasuk perluasan penerapan digitalisasi WK Rokan ke wilayah kerja hulu migas Pertamina lainnya, yakni di Jambi Merang dan Prabumulih, sebagai tahap awal.
IODSC sendiri merupakan pusat kegiatan digitalisasi WK Rokan. Fasilitas ini merupakan sumber informasi atau big data berkaitan dengan aktivitas sumur dan peralatan di lapangan. Setiap hari ada sekitar 4.000 hingga 5.000 data sumur yang masuk. Data tersebut diolah agar menjadi informasi berharga yang diperlukan dalam pengambilan keputusan yang cepat dan tepat.
Penerapan digitalisasi di WK Rokan memberikan empat manfaat, yakni peningkatan kinerja keselamatan, penurunan signifikan dari potensi kehilangan produksi/LPO hingga sekitar 40%, optimalisasi kemampuan fasilitas produksi, dan peningkatan efisiensi.
Sebagai informasi, WK Rokan menyumbangkan hampir 25% produksi minyak nasional. Produksi WK Rokan sekitar 162 ribu BOPD (barel minyak per hari), atau naik 4 ribu BOPD dibandingkan sebelum alih kelola yang berada di kisaran 158 ribu BOPD.
Lebih lanjut, PHR WK Rokan juga telah berhasil mengebor lebih dari 100 sumur dengan nihil kecelakaan fatal. Saat ini, PHR WK Rokan mengoperasikan 17 rig pengeboran.
(rah/rah)
Next Article Jelang Setahun di Kelola Pertamina, Blok Rokan Bor 350 Sumur


Pemilik Emas Lagi Pesta Pora: Harga Emas Semakin Liar, Tak Terkendali

Prajogo Pangestu Tiba-Tiba Lepas 1 Miliar Saham Cuan, Ini Alasannya

Trump Wajibkan Warga 2 Negara Ini Bayar Jaminan Visa Rp240 Juta

Ingat Pesan Google, Segera Hapus Foto dan File Ini di HP Android Anda!

5 Makanan Favorit Warga RI yang Melemahkan Fungsi Ginjal

Ini Daftar Buah Paling Dicari Dunia: Ternyata Berlimpah di RI

Produk Ini Tiba-Tiba Ditarik Massal di Pasaran, Membahayakan Konsumen
