Internasional

Panas! China Bangun Koalisi Kecam AS, dari Rusia ke Palestina

Sef, CNBC Indonesia
29 November 2021 08:55
FILE - Xi Jinping, China's president and Communist Party chief, left, eats a Hawaiian macadamia chocolate gifted by Governor of Hawaii, Neil Abercrombie, not seen, during a governors meeting held inside the Walt Disney Concert Hall as Vice President Joe Biden, right, looks on in Los Angeles., Feb. 17, 2012. As President Joe Biden and Xi Jinping prepare to hold their first summit on Monday, Nov. 15, the increasingly fractured U.S.-China relationship has demonstrated that the ability to connect on a personal level has its limits. Biden nonetheless believes there is value in a face-to-face meeting, even a virtual one like the two leaders will hold Monday evening. (AP Photo/Damian Dovarganes, File)
Foto: Presiden China Xi Jinping dan Presiden AS Joe Biden (AP/Damian Dovarganes)

Jakarta, CNBC Indonesia - China mengkritik keras Amerika Serikat (AS). Ini terjadi akibat akan diselenggarakannya KTT Demokrasi di AS yang mengundang sebagian negara saja, termasuk Taiwan yang bermasalah dengan Tirai Bambu.

Mengutip Nikkei Asia, China mulai memperkuat hubungan negara-negara yang tidak diundang. Sebelumnya AS mengundang 110 pihak, termasuk India dan Jepang namun China tak masuk dalam daftar.



Hal ini terkuak dari pernyataan Menteri Luar Negeri Wang Yi, yang berbicara dengan mitranya Menlu Rusia Sergey Lavrov. Ia menyebut pertemuan yang dibuat AS itu memecah belah.

Hal sama juga dikatakannya ke Menlu Iran Hossein Amirabdollahian. "'KTT untuk Demokrasi' adalah untuk menghasut konfrontasi blok dengan garis ideologis dan upaya untuk melaksanakan transformasi gaya Amerika untuk melayani kebutuhan strategis negeri itu sendiri," kata Wang Yi.

Wang Yi juga berkomunikasi sengam Palestina pekan lalu. Berbicara dalam sambungan telepon ke
Wakil Perdana Menteri Palestina Ziad Abu Amr Selasa lalu. "China akan terus berdiri teguh dengan rakyat Palestina dalam upaya pembentukan negara merdeka," tegasnya.

Palestina sendiri juga tak diundang ke KTT tersebut. Padahal Israel hadir.

Dilansir di media yang sama, Wang Yi juga semita berbicara sengam Menlu Hungaria Peter Szijjarto. Ringkasan pihak China memuji Budapest
karena menjunjung tinggi prinsip non-intervensi dalam urusan internal negara lain.

Hungaria telah berselisih dengan Uni Eropa, meski bagian dari kelompok tersebut. Uni Eropa sendiri telah diundang ke KTT Demokrasi, tetapi Hungaria belum.

KTT Demokrasi sendiri akan berlangsung secara virtual pada 9 dan 10 Desember. Gelaran ini juga merupakan salah satu janji kampanye Presiden AS Joe Biden, yang menempatkan perjuangan antara demokrasi dan "pemerintah otokratis" pada kebijakan luar negerinya.

Taiwan diundang bukan sebagai negara tetapi sebagai model demokrasi. Hingga saat ini, China menganggap Taiwan sebagai provinsinya sementara Taipe menolak klaim tersebut.


(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article AS Ketar-ketir, Sebut Rudal Hipersonik China-Rusia Lebih Maju

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular